BOGOR – Tenpat pengerajin senjata kujang yang sudah berumur ratusan tahun ada di Kecamatan Tanjungsari.
Tepatnya di Kampung Pasir Kalong, Desa Antajaya. Tempat pembuatan senjata yang menjadi ikon Bogor ini merupakan usaha turun temurun.
Saat ini, tempat produksi senjata tradisional ini di kelola Sepuh Isna (78). Dengan usia yang makin renta, kini bangunan berdiameter 150 persegi sudah nampak tua dan tak terawat.
“Sudah turun temurun buat senjata kujang. Saya hanya melanjutkan,” kata Sepuh Isna kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Minggu (26/02/2017).
Alat-alat manual yang terbilang kuno masih digunakan para empu. Selain tak tersentuh modernitas, para empu juga telah terbiasa sengan alat tradisional.
“Memang sudah terbiasa. Kalau beli mesin, tidak ada modal,” tuturnya.
Akibatnya, untuk menjawab pesanan pasar, Isna mengaku keteter. Terlebih lagi, saat meladeni pesanan berjadwal.
“Kalau ada yang pesan seratus dan harus hari tertentu, jelas saya tidak sanggup. Karena pembuatannya lumayan memakan waktu,” terangnya.
Meskipun tempat ini terkenal sebagai pembuat kujang, justru pemesanan golok lebih banyak.
Pemesannya tidak hanya dari Bogor, tapi juga beberapa daerah di Jawa Barat seperti Bekasi, Tangerang, Banten, Sukabumi, Tasik, dan Majalengka.
“Mereka yang dari luar (Bogor, red) sudah faham. Mereka pesan banyak dan sabar menunggu,” akunya.(ent)
Tepatnya di Kampung Pasir Kalong, Desa Antajaya. Tempat pembuatan senjata yang menjadi ikon Bogor ini merupakan usaha turun temurun.
Saat ini, tempat produksi senjata tradisional ini di kelola Sepuh Isna (78). Dengan usia yang makin renta, kini bangunan berdiameter 150 persegi sudah nampak tua dan tak terawat.
“Sudah turun temurun buat senjata kujang. Saya hanya melanjutkan,” kata Sepuh Isna kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Minggu (26/02/2017).
Alat-alat manual yang terbilang kuno masih digunakan para empu. Selain tak tersentuh modernitas, para empu juga telah terbiasa sengan alat tradisional.
“Memang sudah terbiasa. Kalau beli mesin, tidak ada modal,” tuturnya.
Akibatnya, untuk menjawab pesanan pasar, Isna mengaku keteter. Terlebih lagi, saat meladeni pesanan berjadwal.
“Kalau ada yang pesan seratus dan harus hari tertentu, jelas saya tidak sanggup. Karena pembuatannya lumayan memakan waktu,” terangnya.
Meskipun tempat ini terkenal sebagai pembuat kujang, justru pemesanan golok lebih banyak.
Pemesannya tidak hanya dari Bogor, tapi juga beberapa daerah di Jawa Barat seperti Bekasi, Tangerang, Banten, Sukabumi, Tasik, dan Majalengka.
“Mereka yang dari luar (Bogor, red) sudah faham. Mereka pesan banyak dan sabar menunggu,” akunya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment