Jakarta - SMA Taruna Nusantara akan mengevaluasi tes psikologi (psikotes) dalam seleksi penerimaan siswa baru. Hal ini dilakukan menyusul adanya motif dendam dalam pembunuhan yang menewaskan seorang siswa kelas X SMA Taruna Nusantara, Kresna Wahyu Nurachmad (15).
"Ini juga ada di pikiran kami, kok bisa, baru kali ini pertama, ada anak yang tega, kaget, kok bisa, kami juga menelusuri penerimaan calon siswa baru, ini juga kami sedang menelusuri apakah caranya benar, yang kedua atau intsrumen psikotes benar atau tidak," ujar Humas SMA Taruna, Cecep Iskandar, saat berbincang dengan detikcom, Minggu malam (2/4/2017).
Tersangka pembunuhan terhadap Kresna adalah teman satu sekolahnya sendiri, AMR. Pihak Taruna Nusantara mengaku terkejut dengan pembunuhan tersebut padahal sebelumnya telah diadakan psikotes untuk mengetahui kondisi calon siswa.
"Ini juga ada di pikiran kami, kok bisa, baru kali ini pertama, ada anak yang tega, kaget, kok bisa, kami juga menelusuri penerimaan calon siswa baru, ini juga kami sedang menelusuri apakah caranya benar, yang kedua atau intsrumen psikotes benar atau tidak," ujar Humas SMA Taruna, Cecep Iskandar, saat berbincang dengan detikcom, Minggu malam (2/4/2017).
Tersangka pembunuhan terhadap Kresna adalah teman satu sekolahnya sendiri, AMR. Pihak Taruna Nusantara mengaku terkejut dengan pembunuhan tersebut padahal sebelumnya telah diadakan psikotes untuk mengetahui kondisi calon siswa.
sumber:(detik.com)
0 komentar:
Post a Comment