Banner 1

Friday, 7 April 2017

Pelaksanaan UNBK di Bogor Kacau di Hari Terakhir


BOGOR – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk SMK di hari keempat atau terahir, tidak semulus hari-hari sebelumnya. Peserta ujian mengeluhkan soal ujian yang tiba-tiba hilang. Tak pelak bakal banyak siswa yang mengulang di ujian susulan nanti.

Hari keempat UNBK untuk SMK kemarin (6/4) diisi mata ujian teori keterampilan sesuai jurusan masing-masing. Laporan soal ujian mendadak hilang umumnya untuk kategori atau jenis keterampilan audio dan video. Pengaduan yang masuk umumnya menyebutkan soal ujian yang menampilkan visual, animasi, video, atau audio, mendadak hilang. Bahkan, yang paling fatal, ada soal dari beberapa mata pelajaran (mapel) teori kejuruan yang tidak muncul.

Di Kota Bogor, sejumlah peserta UNBK harus mengikuti ujian susulan akibat terkendalanya soal. Hal tersebut disampaikan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Bogor Mulya Murprihatono, kemarin (6/4).

Ia mengatakan, ada kurang lebih empat mata pelajaran teori kejuruan dari 34 kompetensi keahlian yang ada di seluruh SMK Kota Bogor. “Itupun mata pelajaran yang dimiliki oleh sebagian kecil SMK di kota,” jelas Mulya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).
Mulya menjelaskan ada beberapa soal kurang lengkap. “Misalnya, seharusnya soal ada 50, tapi pada salah satu anak hanya ada 40 atau 45 soal,” kata dia. Ada juga yang soal yang tertukar antar jurusan. “Seperti, di soal anak jurusan komputer, ada soal tentang perhotelan, tapi hanya sedikit,” tambah Mulya.

Tapi, kata dia, solusinya sudah langsung diberikan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) dengan melaporkan nomor identitas peserta dan nomor soal yang tidak lengkap. Laporan tersebut, katanya, diberikan secara online melalui website UNBK langsung setelah proses dan juga secara manual pada berita acara pelaksanaan ujian.

“Tapi, untuk yang kurang soal atau soal tidak cocok kurang dari 10 boleh melanjutkan. Untuk yang lebih diusulkan untuk melakukan ujian susulan,” cetusnya. Laporan manual yang masuk hingga kemarin, lanjut Mulya, masih direkap dan kurang dari 50 siswa. “Itupun termasuk dengan peserta yang sakit,” bebernya.

Di Kabupaten Bogor, Ketua MKKS SMK Joko Mustiko mengatakan hal yang sama. Ada beberapa kekurangan soal dalam pelaksanaan ujian di beberapa sekolah yang masih melakukan ujian berbasis kertas dan pensil (UNKP). “Tapi sejauh ini masih bisa teratasi dan tidak ada yang terlalu serius,” tutup Joko

Masalah serupa juga terjadi di SMK Sriwedari Kota Malang. Tepat pukul 12:10 WIB, listrik sempat padam selama 30 menit. Alhasil, pelaksanaan UNBK sesi kedua terpaksa diundur.

”PLN mengecewakan. Padahal, PLN sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar tidak terjadi pemadaman selama UNBK berlangsung,” keluh Sugeng Triwarsono, penanggung jawab UNBK SMK Sriwedari.

Dia sempat menelepon ke layanan PLN dan meminta segera menghidupkan listrik. Untungnya, pihak sekolah sudah menyediakan genset untuk persiapan pemadaman tersebut. ”Saat pemadaman terjadi, siswa sempat panik. Namun, kami berupaya untuk menenangkan mereka. Hingga akhirnya, listrik nyala dan pengerjaan soal normal,” jelasnya.

Akan tetapi, saat ditanya perihal jumlah soal yang dikerjakan, Sugeng menyatakan tidak ada kendala. ”Untungnya, soal yang dikerjakan siswa lengkap dan tidak perlu ikut susulan yang tambah merepotkan,” ujarnya.

Ketua MKKS SMK Swasta Kota Malang Jhon Nadha Firmana menyatakan, ada kesalahan fatal pada UNBK SMK hari akhir ini. Beberapa soal dari siswa jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL) dan multimedia di SMK swasta Kota Malang tidak muncul. Jadi, siswa yang bersangkutan terpaksa harus mengikuti ujian susulan.

”Rata-rata yang ikut ujian susulan dari jurusan RPL dan multimedia. Jumlahnya, ratusan siswa. Secara terperinci, kepala SMK swasta belum memberikan laporan jumlah siswa yang harus ikut ujian susulan,” kata Jhon.

Kendala lain juga terjadi di SMK Arjuno 2 Kota Malang. Sempat terjadi pemadaman di sekolah ketika UNBK berlangsung. ”Untungnya, sudah dipersiapkan genset,” jelas pria yang juga kepala SMK Prajnaparamita tersebut.

Salah satu peserta UNBK dari SMKN 2 Kota Malang, Khoirun Nisa, siswa jurusan perawatan sosial, sempat bingung karena soal yang dikerjakannya tidak lengkap. ”Nomor 18 tidak ada soalnya, hanya ada jawaban opsional,” ujar Nisa. Namun, atas perintah pengawas, dia tetap mengerjakan soal yang ada.

Di tempat terpisah Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam menuturkan laporan kendala UNBK hari keempat itu sudah dia terima. Tidak kurang dari 200 siswa bakal melakoni ujian susulan pada 19 April nanti.

’’Itu tadi angka sementara. Saya masih menunggu update,’’ jelasnya kemarin (6/4). Nizam menjelaskan sampai tadi malam tim teknis UNBK Kemendikbud masih mencari penyebab masalah sehingga sepuluh lebih soal ujian mendadak hilang atau tidak muncul.

Dugaan sementara adalah piranti komputer yang ada di sekolah kurang canggih. Sebab jika yang menjadi masalah ada server panitia pusat, tentu seluruh peserta ujian di Indonesia akan mengalami kejadian soal hilang ini. Diantara dugaan yang muncul adalah, piranti komputer peserta ujian tidak mendukung pemutaran video atau animasi standar panitia pusat. Misalnya soal ujian meminta aplikasi flash terbaru, namun di perangkat komputer masih menggunakan flash lama.

Nizam mengatakan dia tidak terlibat dalam pembuatan soal ujian. Pembuatan soal ujian itu diberikan kepada tim khusus. Dia sendiri berharap soal ujian yang berupa video animasi atau suara dibuat dengan standar minimal atau menengah. Sehingga kemungkinan besar bisa support untuk diputar di perangkat komputer UNBK. ’’Dengan soal yang membutuhkan spesifikasi tinggi, kasihan komputer yang masih pas-pasan hardware maupun software-nya,’’ kata guru besar UGM itu.

Dia berharap peserta ujian yang mengalami gangguan itu tidak patah semangat. Saat ujian susulan nanti digelar, siswa hanya mengerjakan soal ujian yang belum sempat dikerjakan.

Nizam menjelaskan penyiapan UNBK SMK untuk mata pelajaran sesuai bidang keahlian memang penuh tantangan. Sebab saat ini ada sekitar 170 jenis bidang keahlian di SMK. Setiap jenis bidang keahlian itu tentu memiliki bentuk ujian yang khas. Misanya untuk SMK bidang multimedia, tentu ada soal yang berwujud animasi, video, atau audio.

Setelah UNBK untuk SMK rampung, Nizam mengatakan komputer sudah bisa dipersiapan untuk UNBK SMA. Sesuai jadwal Kemendikbud, UNBK maupun unas berbasis kertas untuk SMA dimulai Senin 10 April. Dengan jadwal ini, perangkat komputer UNBK di SMK, bisa dimanfaatkan oleh SMA.
Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Erika Budiarto Laconi membenarkan ada masalah soal ujian tidak muncul di hari terakhir kemarin. Dia menerima laporan dari Tomohon dan Bandung. ’’Di Bandung tidak seberapa besar dibandingkan dengan Tomohon. Ada sepuluh soal yang tidak muncul,’’ katanya.

Erika memastikan siswa peserta ujian yang mengalami gangguan tidak dirugikan. Sebagai gantinya mereka diberi kesempatan untuk mengelung kembali pada 19 April nanti. Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menjelaskan masalah ini muncul pada saat dilakukan pengunduhan atau sinkronisasi soal. Ketika proses pengunduhan itu berjalan, pengawas UNBK atau proktor tidak tahu soal ujian sudah terunduh semuanya atau tidak.

’’Butir soal ujian baru bisa diakses saat hari H ujian. Sebab untuk membukanya butuh token atau PIN,’’ jelasnya. Nah saat ujian berlangsung kemarin, baru diketahui bahwa soal ujian tidak komplit. Dia berharpa kasus ini menjadi pelajaran untuk perbaikan ke depan.
Sementara itu di hari terkahir UNBK, ratusan pelajar dari sejumlah SMK di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor ditangkap aparat Polsek Cileungsi. Mereka tengah bergerombol dan melakukan aksi corat-coret seragam, usai melaksanakan UNBK hari terakhir.

“Ada laporan warga melihat ratusan pelajar bergerombol. Dari sana petugas Polsek Cileungsi langsung menuju lokasi. Tepatnya di flyover Cileungsi,” ujar Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Kamis (06/04/2017).

Setibanya di lokasi, para pelajar tersebut melarikan diri dari kejaran petugas. Petugas langsung memburu hingga ke Kampung Cigorowong, Desa Cileungsi, dan menangkap 128 siswa dari berbagai SMK. “Mereka diduga akan tawuran,” imbuhnya.
(radar bogor/ran/c)

sumber:POJOKJABAR.com,

0 komentar:

Post a Comment