Tuesday, 7 March 2017
Home »
»
BOGOR – Mampu menciptakan enam alat musik tradisional beserta kemasan pertunjukannya, membuat Ade Suwarsa meraih berbagai penghargaan dari berbagai tingkat kejuaraan. Dari setiap ide yang dimunculkannya, Ade ingin anak muda zaman sekarang lebih mencintai alat musik tradisional Kota Bogor.
Fokus di bidang seni selama tujuh tahun, Ade Suwarsa, pemilik Sanggar Edas, kini telah mampu menciptakan enam alat musik tradisional khas Bogor dan meraih berbagai penghargaan. Tidak rumit, semua alat musik yang diciptakannya itu terbuat dari bambu. Alat musik itu yakni lodong Bogor, gambang katungan, langgir badong, wayang hihid, dan boboko logor.
Pada 2008, dia menciptakan alat musik bernama lodong Bogor yang mengantarkannya menjadi pelopor pemuda tingkat nasional, peringkat pertama. Jika dilihat sepintas, bentuknya seperti senjata zaman dahulu yakni lodong atau beleson. Filosofinya, diambil dari orang yang menyadap enau dari gula aren yang sering ditemukan di Kota Bogor.
“Tujuannya, agar anak muda zaman sekarang mengetahui bahwa proses untuk menghasilkan sesuatu yang manis itu tidak mudah, ada langkah-langkahnya. Mulai dari mengambil enau dulu ke gunung, menyadap, membuat dan baru dinikmati,” ujar Ade di sanggarnya, yang dipenuhi alat musik dari bambu itu.
Kemudian, alat musik kedua yang diciptakannya yakni gambang katungan. Seperangkat alat musik bambu yang diinovasi, dan dimainkan secara berkelompok juga. Alat musik itu juga sering mewakili Ade ke tingkat nasional dan pernah menjadi juara pertama.
Alat musik ketiga yang diciptakannya pada 2010, yakni langgir badong. Dalam bahasa Sunda, langgir itu berarti kalajengking, sedangkan badong adalah bambu yang digendong.
“Itu sudah mendapat hak paten dari Departemen Hukum dan Ham, dan sering menjuarai tingkat nasional, salah satunya FLS2N juara satu di Makassar pada 2011,” tuturnya sambil memperlihatkan piagam penghargaannya yang berjumlah ratusan.
Setelah itu, Ade menciptakan wayang hihid, yakni wayang yang berbentuk kipas dan terbuat dari bambu. Wayang hihid itu berhasil mengantarkannya meraih juara tingkat nasional sebanyak lima kali. Bahkan, wayang hihid ini sering dimainkan dalam pertunjukan penting, salah satunya Porda.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan wayang hihid untuk pembukaan acara Porda Jawa Barat di Bekasi besok (hari ini, red),” ungkapnya.
Terakhir, alat musik yang paling baru diciptakan kurang lebih dua minggu ini, yakni boboko logor (Bolor). Sebuahproperti tari baru yang berbentuk boboko atau tempat menyimpan nasi khas orang Sunda, berukuran besar, yang diameternya mencapai satu setengah meter, tingginya 90 cm dan dijadikan rok untuk penari.
Awalnya, Ade hanya ingin memperkenalkan properti terbarunya itu, namun ternyata justru mendapat apresiasi besar dan hampir meraih juara satu tingkat nasional. “Yang terpenting bukan juaranya, melainkan bagaimana kesenian itu bisa diterima oleh masyarakat dan menjadi identitas di Kota Bogor. Sementara, Kota Bogor belum memiliki kesenian khasnya,” kata Ade.
Menurut Ade, inilah saatnya bagi Kota Bogor untuk memiliki kesenian khas. Bukan ingin memanfaatkan kesempatan. Namun, ini adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh para seniman Kota Bogor yang ingin membuat kesenian di Kota Hujan tumbuh dan berkembang.
Dalam perjalanannya itu, Ade telah mendapat ratusan piagam penghargaan dan kejuaraan dari hasil karyanya itu. Bahkan, ia merupakan seniman yang paling banyak mendapatkan penghargaan dari tingkat RW hingga nasional.(*)
Related Posts:
Ancam Pendapatan Warga, BPTJ Kembali Tinjau Jam Tayang Jalur Tambang CIGUDEG – RADAR BOGOR, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementrian Perhubungan RI kembali meninjau jalur tambang di wilayah Barat dan Utara dengan menggelar dialog di Desa Rengasjajar bersama warga dan… Read More
Razia THM di Puncak, 2 Bocah Perempuan Tertangkap Ngamar dengan Laki-laki CISARUA-RADAR BOGOR, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kembali merazia tempat hiburan malam (THM) dan sejumlah penginapan di Puncak dalam program nobat, Sabtu (12/1/2019) malam. Dalam operasi itu, terjaring 28 o… Read More
Tunggu Pembebasan Lahan Hingga 75 Persen, Tol Bocimi Seksi II Terancam Molor CIGOMBONG-RADAR BOGOR, Pekerjaan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi II dengan route Cigombong-Cibadak Barat hingga kini belum dilakukan. Padahal, pekerjaan jalan bebas hambatan tersebut rencananya akan dilakukan… Read More
Razia THM di Puncak, 2 Bocah Perempuan Tertangkap Ngamar dengan Laki-laki CISARUA-RADAR BOGOR, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kembali merazia tempat hiburan malam (THM) dan sejumlah penginapan di Puncak dalam program nobat, Sabtu (12/1/2019) malam. Dalam operasi itu, terjaring 28 … Read More
Pesta Miras Oplosan, Empat Remaja Cileungsi Tewas. Satu Kritis! CILEUNGSI-RADAR BOGOR, Minuman keras (miras) kembali merenggut nyawa. Kali ini empat remaja tewas diduga usai pesta miras oplosan di Cileungsi, Minggu (13/2/2019) malam. Satu di antaranya kritis di rumah sakit, … Read More
0 komentar:
Post a Comment