BOGOR-Seperti tahun-tahun sebelumnya, aksi copet dan hipnotis diprediksi kembali meningkat pada momen Ramadan kali ini. Untuk itu, Unit Pasar Bogor bekerja sama dengan kepolisian memperketat pengawasan dan pencegahan.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk menekan tindak kejahatan yang terjadi di Pasar Bogor," kata Kepala Unit Pasar Bogor Iwan Setiawan.
Menurut Iwan, nyaris setiap menjelang hari raya, para pelaku copet dan hipnotis beraksi. Korbannya pun beragam, namun mayoritas kaum ibu. "Kalau copet memang jarang di Pasar Bogor, tapi yang bahaya itu hipnotis, dan itu agak sulit terdeteksi," kata Iwan.
Selain itu, sebagai pengawasan rutin, Unit Pasar bersama Diskoperindag juga mengawasi peredaran makanan kedaluwarsa di seluruh pasar yang ada di Kota Hujan. Soal ini, Iwan mengaku sudah mengimbau para pedagang untuk menjual barang sesuai ketentuan berlaku.
"Tapi, kalau makanan berupa daging, olahan sosis, tahu, dan bahan makanan lain yang mengandung bahan kimia, kami tetap menggandeng Dinas Kesehatan dan Diskoperindag Kota Bogor," ungkapnya.
Iwan juga mengaku sudah menyebarkan surat edaran berupa pelarangan penjualan bahan pangan mengandung bahan berbahaya, seperti pewarna tekstil, boraks, dan formalin. Itu setelah tahun lalu ditemukan roti kedaluwarsa, serta daging yang tak layak konsumsi. "Tahun ini jangan sampai kecolongan, kami akan awasi ketat," pungkasnya. (ent)
0 komentar:
Post a Comment