Banner 1

Thursday 16 June 2016

Pangdam Siliwangi Instruksikan Tembak Begal-Geng Motor Diposting pada 15 June 2016


BOGOR-Suasana di jalanan Bogor dan sekitarnya tengah mencekam. Itu setelah Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo menginstruksikan para prajuritnya menembak di tempat para begal dan geng motor. 

Pernyataan berani itu dikoarkan sang jenderal bintang dua tersebut di hadapan ratusan babinsa di Kodim 0621 Kabupaten Bogor pada Rabu (8/6) lalu. Kemudian ditegaskan ulang di Gedung Sate, Bandung kemarin (14/6).

"Apa pun yang bikin keresahan masyarakat, maka kita akan tindak tegas, terutama para begal," kata Hadi kepada wartawan. 

Tapi, tindakan tegas itu tidak akan diambil sendirian. Dalam memberantas begal, pihaknya akan bekerja sama dengan kepolisian dan melakukan patroli. 

Jika di jalanan mereka mene­mukan begal, maka penangkapan akan dilakukan. Jika sang begal melawan, maka tindakan keras siap dilancarkan. "Kalau malam begal-begal ini melawan, akan kita sikat, dalam artian kita tembak atau lumpuhkan. Tapi bukan kepala, melainkan kaki atau badan ya," tegasnya.

Keluarnya perintah tersebut diduga akibat peristiwa yang menimpa anggotanya pada 5 Juni 2016 dini hari lalu. Pratu Galang dihadang sekelompok pria bermotor di Jalan Rajawali, Kota Bandung. Saat itu, Galang dihajar kemudian ditusuk sebanyak empat kali hingga akhirnya tewas. 

"Saya enggak mau kecolongan yang kedua, karena sudah banyak anggota saya ini dibegal. Jadi, begal itu di atas jam 11 (malam) ke atas saya akan selesaikan," ungkapnya.

Sebelum deklarasi perang tersebut, sejatinya sudah beredar pesan berantai di masyarakat yang berisi perintah dari Mayjen TNI Hadi Prasodjo kepada para tentara untuk membunuh geng motor.

Isi pesan itu cukup men­cengangkan. Sebab, dalam pe­san singkat yang isinya seolah-olah instruksi dari Pangdam III Siliwangi itu berisi perintah untuk membunuh pelaku begal di tempat. 

Diketahui instruksi tersebut keluar ketika Hadi berkunjung ke Kodim 0621 Kabupaten Bogor pada Rabu (8/6) lalu. Masih dalam pesan berantai tersebut, dijelaskan Hadi di hadapan 471 orang babinsa menyampaikan beberapa poin. Pertama, jadilah prajurit hebat, jangan numpang nama besar leluhur para prajurit pendahulu Siliwangi.

Kedua, didik anak-anak dan jadikan orang sukses, jangan sampai mereka menjadi geng motor atau terlibat narkoba. Kemudian koordinasi dengan Polri untuk membubarkan geng motor, deteksi peredaran narkoba, dan tangkap mereka. Serta buat dan keluarkan tim patroli, terdiri dari 30 orang, latih dan persenjatai mereka.

"Nah, dan pesan terakhir kalau ada begal, tembak saja, saya tanggung jawab. Tidak usah takut, harusnya kita yang ditakuti. Habisi saja. Kalau sanggup menculik, culik saja, yang penting tidak ketahuan buang ke laut atau kubur dalam-dalam," ucap Hadi dalam pesan tersebut. 

Dia juga menegaskan, tentara harus selalu menang melawan kejahatan apa pun itu bentuknya. Bawa senjata pistol atau sangkur. "Mereka berani ke kita. Kita harus lebih berani, tusuk, bunuh, tembak. Hancurkan geng motor, hancurkan kejahatan, tentara lebih kompak dari geng motor," tutupnya.

Dikonfirmasi, Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Letkol Arh M Desi Ariyanto, menegaskan bahwa pesan berantai yang mencantumkan nama Mayjen TNI Hadi Prasojo selaku Pangdam III Siliwangi tidak benar.

Menurut Desi, kunjungan Hadi ke Kodim 0621 Kabupaten Bogor pada 8 Juni 2016 lalu memang benar. "Pak Pangdam (Hadi) memberikan pengarahan kepada prajurit," kata Desi via telepon seperti dilansir daridetikcom. Namun, pesan yang disampaikan tidak seperti yang beredar dalam pesan berantai. Ada beberapa poin yang berbeda dan tidak pernah disampaikan Pangdam Siliwangi III. "Untuk isi pengarahan poin satu dan dua ialah benar," ucap Desi.

"Sedangkan untuk poin tiga dan seterusnya ialah salah. Jadi, tidak benar Pangdam III Siliwangi (Hadi Prasojo) mengeluarkan pernyataan atau memberikan pengarahan seperti itu," tambah Desi.

Sebelumnya, menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Riyacudu, geram atas aksi brutal geng motor. Ryamizard menegaskan, keberadaan geng motor harus diberangus habis sehingga tidak meresahkan masyarakat. "Ya, harus ditangkap itu semuanya itu (geng motor yang meresahkan). Geng-geng dihabisin saja semuanya, karena itu meresahkan," katanya.

Sementara itu, Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Inf Mukhamad Albar tidak bisa berkomentar banyak perihal pesan berantai dari atasannya yang mengins­truksikan untuk membunuh begal di tempat. Namun, dia mengaku, sejauh ini belum ada perintah secara resmi maupun tertulis perihal masalah penanganan begal dan geng motor. 

"Benar memang saat itu ada Pangdam pengarahan ke Kodim 0621/Kabupaten Bogor, tetapi saya tidak ada di tempat. Namun, sejauh ini kami belum mendapat perintah resmi soal begal maupun geng motor," tandasnya.(ent)

0 komentar:

Post a Comment