BOGOR – Meski sudah mengantongi data dan fakta,
pemerintah kota belum juga memberangus peredaran telur tak layak
konsumsi di Bogor. Bahkan, janji sebelumnya untuk menguji semua makanan
yang berbahan telur di laboratorium tak kunjung direalisasi.
“Kata pegawai disperindag, telur busuknya tidak ada lagi. Mereka ke
Pasar Anyar antara pukul 01.00 hingga 03.00 pada Sabtu (1/6/2016) belum
ada peredarannya. Karena itu, sampai hari ini belum ada sampel yang kita
periksa,” ungkap Kasi Kesling Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor
Faridah, Senin (13/06/2016).
Apa yang diungkapkan Farida bertolak belakang dengan temuan wartawan
koran ini. Diinvestigasi pada Minggu (12/6/2016) dini hari, Radar Bogor
masih mendapati pemakaian telur busuk di penggilingan bakso yang
berjejer di kawasan perniagaan Dewi Sartika, Jalan MA Salmun.
“Kalau informasinya masih ada, kita cari dulu sampelnya,” jelasnya.
Menurut dia, hasil tes laboratorium sangat penting, guna mendeteksi
sejauh mana kadar bahaya telur busuk yang beredar di masayarakat.
“Kalau telur busuk, secara teori saja, nilai gizinya sudah turun.
Baik protein, vitamin A dan karbohidrat. Dan sampel 12.400 itu tidak
bisa lagi kita gunakan karena sudah beberapa hari disita. Dan tentu saja
itu sudah bau,” jelasnya.
Sebenarnya, dinkes, kata Faridah, berniat melakukan pemeriksaan ke
peternakan ayam dan perebusan telur di Desa Cimande, Kecamatan Waringin,
Kabupaten Bogor. Namun pihaknya harus bekerjasama dengan Dinkes dan
Disperindag Kabupaten Bogor.(ent)
0 komentar:
Post a Comment