BOGOR – Kabar adanya pungutan liar kepada pedagang
Pasar Cikema yang mencatut nama pejabat Pemkab, sampai di telinga Bupati
Nurhayanti. Yanti -sapaan Nurhayanti- mengaku telah menitah anak
buahnya untuk menelusuri kebenaran kabar tersebut.
“Itu yang sedang ditelusuri. Kalau benar (ada pungli), itu tak seharusnya terjadi,” ujar Yanti kepada Radar Bogor, Senin (20/06/2016).
Tak hanya itu, Yanti juga menyesalkan jika kabar adanya aksi
premanisme yang memaksa pedagang membayar pungli benar terjadi. Bila
benar, kasus tersebut selayaknya masuk ranah hukum dan diusut oleh
aparat berwenang.
“Saya minta untuk dibuka seterang-terangya,” cetusnya.
Terlebih, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian, UMKM dan Perdagangan
(Diskoperindag) Kabupaten Bogor, Dace Supriadi membenarkan adanya aksi
pungli tersebut. Tak hanya itu, pungli tersebut juga berdampak pada
pengelolaan pasar yang tidak tertib sehingga berimbas pada krisis
keuangan.
“Akibatnya, pemilik tanah dan bangunan kesulitan untuk membayar gaji
karyawan lantaran pemasukan dan pengeluaran yang tak berimbang. Yang
mengelola itu semacam paguyuban, setiap bulan tekor tidak benar, karena
ingin berkembang diputuskan pengurangan karyawan,” ungkapnya. (ent)
0 komentar:
Post a Comment