BOGOR-Bulan puasa bukannya dimanfaatkan untuk fokus beribadah, sejumlah geng motor asal Bogor justru memilih baku hantam dini hari kemarin (24/6). Puluhan bandit jalanan itu saling serang di dua lokasi berbeda di Kota Hujan.
Kejadian pertama terjadi di Jalan Mayjen Ishak Djuarsa, Kelurahan Gunung Batu, Bogor Barat, sekitar pukul 01.30 WIB. Kala itu sekelompok pemuda hendak melakukan sahur on the road (SOTR). Namun, tiba-tiba sekelompok geng motor datang menyerang. Tawuran pun pecah.
Belum juga beres, di tempat berbeda sekitar pukul 02.00 gerombolan geng motor lagi-lagi melakukan aksi brutal ketika melintas di Mal BTM. Tanpa alasan mereka mengeroyok salah satu karyawan Mal BTM. Akibatnya korban bernama Albert, harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Setelah melakukan pengamanan, polisi berhasil menangkap 31 geng motor yang terlibat tawuran. Kapolres Bogor Kota, AKBP Andi Herindra mengatakan, puluhan pelaku yang diamankan mayoritas berusia 14 hingga 22 tahun. "Ketika diamankan ada yang terbukti membawa senjata tajam dan narkoba. Kami masih melakukan penyelidikan," kata Andi di Mapolres Kedunghalang, kemarin malam.
Setelah mengumpulkan puluhan geng motor tersebut, pihaknya kemudian memanggil keluarga pelaku, RT, RW dan lurah, agar mereka bisa memahami aksi warganya yang setiap malam melakukan aksi brutal. "Kami sedang kumpulkan orang tuanya, agar mereka tahu salah satu kenakalan remaja yang dilakukan anak-anaknya. Karena ini bukan hanya tugas penegak hukum, namun tugas semua pihak termasuk orang tua," tegas Andi.
Dalam kejadian tersebut, dia belum mengindikasi keterlibatan ormas dalam aksi geng motor tersebut. Namun, menurutnya, pelaku geng motor itu berasal dari wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. "Kami tidak akan main-main, jika terbukti membawa senjata tajam dan tidak memiliki surat-surat akan kami proses peradilan," tukasnya.
Andi menegaskan tidak akan segan-segan melakukan aksi tembak di tempat jika anggota geng motor terus melawan. "Perintah tembak di tempat itu kan ada prosedur, sesuai standarnya. Kalau sudah dilakukan pengamanan dengan gas air mata, dan peluru karet masih melawan terpaksa akan kami tembak," imbuhnya.
Dia menambahkan, sudah mengantongi dalang di balik aksi tawuran geng motor. Identitasnya merupakan salah satu lulusan sekolah yang ada di Kota Bogor. "Kami sudah tahu nama otak pelakunya agar aksi geng motor terjadi di Kota Bogor, dia kan saya kejar, mau lari ke mana pun akan kami kejar," ucapnya.
Sementara itu, 31 pelaku yang diamankan yaitu berinisial MB (17), JN (39), RN (20), AG (18), FS (18), AS (22) FH (16), AD (16), TH (15), DA (20), SA (16), IM (17), MH (17), BN (15), MJ (18), IA (17), AS (18), BN (15), MR (19), TP (22), MR (19), MA (14), MF (19), FA (17), DD (16), RH (22), HR (21), ML (14), HR (21), MH (19), dan DP (20).
Dalam kejadian tersebut, polisi berhasil mengamankan satu bilah gergaji lancip, satu celurit, satu pedang, dan satu golok besar. Sementara itu, salah satu orang tua pelaku asal Kobon Pedes, Komala mengatakan, awalnya anaknya hanya nongkrong di depan rumahnya. Namun, ketika subuh dia dikabari tetangganya bahwa anaknya diamankan di kantor polisi.
"Dia mah nggak bilang ke mana-mana, emang biasanya nongkrong di depan rumah sambil main gaplek. Tapi kenapa dia ikut tawuran, saya juga nggak tau, kan semalam saya tidur. Tahu-tahu subuh saya dikabarin," ucapnya.(ent)
Kejadian pertama terjadi di Jalan Mayjen Ishak Djuarsa, Kelurahan Gunung Batu, Bogor Barat, sekitar pukul 01.30 WIB. Kala itu sekelompok pemuda hendak melakukan sahur on the road (SOTR). Namun, tiba-tiba sekelompok geng motor datang menyerang. Tawuran pun pecah.
Belum juga beres, di tempat berbeda sekitar pukul 02.00 gerombolan geng motor lagi-lagi melakukan aksi brutal ketika melintas di Mal BTM. Tanpa alasan mereka mengeroyok salah satu karyawan Mal BTM. Akibatnya korban bernama Albert, harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Setelah melakukan pengamanan, polisi berhasil menangkap 31 geng motor yang terlibat tawuran. Kapolres Bogor Kota, AKBP Andi Herindra mengatakan, puluhan pelaku yang diamankan mayoritas berusia 14 hingga 22 tahun. "Ketika diamankan ada yang terbukti membawa senjata tajam dan narkoba. Kami masih melakukan penyelidikan," kata Andi di Mapolres Kedunghalang, kemarin malam.
Setelah mengumpulkan puluhan geng motor tersebut, pihaknya kemudian memanggil keluarga pelaku, RT, RW dan lurah, agar mereka bisa memahami aksi warganya yang setiap malam melakukan aksi brutal. "Kami sedang kumpulkan orang tuanya, agar mereka tahu salah satu kenakalan remaja yang dilakukan anak-anaknya. Karena ini bukan hanya tugas penegak hukum, namun tugas semua pihak termasuk orang tua," tegas Andi.
Dalam kejadian tersebut, dia belum mengindikasi keterlibatan ormas dalam aksi geng motor tersebut. Namun, menurutnya, pelaku geng motor itu berasal dari wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. "Kami tidak akan main-main, jika terbukti membawa senjata tajam dan tidak memiliki surat-surat akan kami proses peradilan," tukasnya.
Andi menegaskan tidak akan segan-segan melakukan aksi tembak di tempat jika anggota geng motor terus melawan. "Perintah tembak di tempat itu kan ada prosedur, sesuai standarnya. Kalau sudah dilakukan pengamanan dengan gas air mata, dan peluru karet masih melawan terpaksa akan kami tembak," imbuhnya.
Dia menambahkan, sudah mengantongi dalang di balik aksi tawuran geng motor. Identitasnya merupakan salah satu lulusan sekolah yang ada di Kota Bogor. "Kami sudah tahu nama otak pelakunya agar aksi geng motor terjadi di Kota Bogor, dia kan saya kejar, mau lari ke mana pun akan kami kejar," ucapnya.
Sementara itu, 31 pelaku yang diamankan yaitu berinisial MB (17), JN (39), RN (20), AG (18), FS (18), AS (22) FH (16), AD (16), TH (15), DA (20), SA (16), IM (17), MH (17), BN (15), MJ (18), IA (17), AS (18), BN (15), MR (19), TP (22), MR (19), MA (14), MF (19), FA (17), DD (16), RH (22), HR (21), ML (14), HR (21), MH (19), dan DP (20).
Dalam kejadian tersebut, polisi berhasil mengamankan satu bilah gergaji lancip, satu celurit, satu pedang, dan satu golok besar. Sementara itu, salah satu orang tua pelaku asal Kobon Pedes, Komala mengatakan, awalnya anaknya hanya nongkrong di depan rumahnya. Namun, ketika subuh dia dikabari tetangganya bahwa anaknya diamankan di kantor polisi.
"Dia mah nggak bilang ke mana-mana, emang biasanya nongkrong di depan rumah sambil main gaplek. Tapi kenapa dia ikut tawuran, saya juga nggak tau, kan semalam saya tidur. Tahu-tahu subuh saya dikabarin," ucapnya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment