BOGOR – Sebagian besar korban bullying yang
ditangani di RS Marzoeki Mahdi, ternyata pelajar. Psikolog RS Marzoeki
Mahdi, Ira Savitri Tanjung mengatakan, pengaruh kepada anak tergantung
pada berat atau ringan bullying serta mentalnya.
“Anak bisa depresi dan cemas. Bisa juga mengalami gangguan jiwa berat
dan psikotik,” jelasnya usai bertemu dengan walikota Rabu (15/06/2016).
Dari keseluruhan pasien yang ia tangani, korban bullying pelajar
antara 30 hingga 40 persen. Para siswa ini terkena bullying fisik,
verbal, psikologi dan cyber.
“Kalau bullying verbal itu seperti diejek. Kalau fisik, seperti dipukul atau dijegal serta di media sosial,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Kota Bogor, Tri Suharnowo mengatakan, kasus bullying ini lebih banyak
terjadi di sekolah.
Oleh sebab itu, dia berharap agar bullying ini menjadi program atau materi siswa baru pada saat tahun ajaran baru.
“Bullying itu seperti bercanda, tidak dianggap serius. Padahal memiliki dampak psikologi,” jelasnya.
Terus bertambahnya kasus bullying, RS Marzoeki Mahdi pun kini bekerja
sama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
(BPMKB), Junior Chamber International (JCI) Bogor, serta PKPR dan
beberapa lembaga lain. Mereka berencana melakukan deklarasi dan seminar
stop bullying 25 Juni.(ent)
0 komentar:
Post a Comment