Banner 1

Tuesday, 14 June 2016

Bogor Jadi Pasar Induk Telur Busuk

BOGOR – Peredaran telur busuk di Kota Bogor masih terus terjadi. Baru-baru ini, wartawan koran ini, mendapati jual beli telur tak layak konsumsi itu di pusat kota. 

Di Jalan MA Salmun, Pasar Anyar tepatnya. Padahal lokasi tersebut telah diobrak-abrik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor.

Angin subuh Kota Bogor, Minggu dini hari kemarin (11/6/2016) bertiup kencang. Hawa dinginnya ‘menyengat’ hingga ke tulang. Jarum jam saat itu menunjukan pukul 03.00. Denyut perdagangan di Jalan MA Salmun sudah berdegup kencang.

Belasan mungkin puluhan penjual sayur sudah menggelar lapaknya di hampir separuh badan jalan. Sama ramainya ketika wartawan koran ini masuk ke dalam kawasan ruko Dewi Sartika (Ramayana).

Areal perniagaan itu merupakan salah satu pusat penggilingan daging. Tak kurang, ada sepuluh tempat penggilingan. Mayoritas pedagang bakso asal Bogor hingga Depok biasa membeli bahan bakunya di tempat becek dan berbau busuk itu.

Di lokasi itu, para pedagang bakso bahkan siomay dapat membeli semua bahan baku dari mulai daging, tepung, hingga telur, di satu tempat sekaligus menggilingnya. Radar Bogor kemudian menghampiri salah satu pedagang sembako yang juga menjual telur.

“Mau buat apa?  bikin bakso atau cilok?,” timpat si penjual saat ditanya dari wartawan, apakah dirinya menjual beragam telur.

Semula biasa saja, hingga si penjual yang notabene perempuan paruh baya itu membuka penawaran telur dengan harga sangat murah. Sekeranjang telur berisi 30 butir hanya dia bandrol Rp20 ribu.(ent)

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment