BOGOR – Peredaran telur busuk di Kota Bogor masih
terus terjadi. Baru-baru ini, wartawan koran ini, mendapati jual beli
telur tak layak konsumsi itu di pusat kota.
Di Jalan MA Salmun, Pasar Anyar tepatnya. Padahal lokasi tersebut
telah diobrak-abrik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Kota Bogor.
Angin subuh Kota Bogor, Minggu dini hari kemarin (11/6/2016) bertiup
kencang. Hawa dinginnya ‘menyengat’ hingga ke tulang. Jarum jam saat itu
menunjukan pukul 03.00. Denyut perdagangan di Jalan MA Salmun sudah
berdegup kencang.
Belasan mungkin puluhan penjual sayur sudah menggelar lapaknya di
hampir separuh badan jalan. Sama ramainya ketika wartawan koran ini
masuk ke dalam kawasan ruko Dewi Sartika (Ramayana).
Areal perniagaan itu merupakan salah satu pusat penggilingan daging.
Tak kurang, ada sepuluh tempat penggilingan. Mayoritas pedagang bakso
asal Bogor hingga Depok biasa membeli bahan bakunya di tempat becek dan
berbau busuk itu.
Di lokasi itu, para pedagang bakso bahkan siomay dapat membeli semua
bahan baku dari mulai daging, tepung, hingga telur, di satu tempat
sekaligus menggilingnya. Radar Bogor kemudian menghampiri salah satu
pedagang sembako yang juga menjual telur.
“Mau buat apa? bikin bakso atau cilok?,” timpat si penjual saat ditanya dari wartawan, apakah dirinya menjual beragam telur.
Semula biasa saja, hingga si penjual yang notabene perempuan paruh
baya itu membuka penawaran telur dengan harga sangat murah. Sekeranjang
telur berisi 30 butir hanya dia bandrol Rp20 ribu.(ent)
0 komentar:
Post a Comment