BOGOR – Lebaran ini M. Arif Saifudin harus melupakan
mudik. Harus melupakan Bangil, kampung halamannya di Pasuruan, Jawa
Timur. Dia justru harus bersiap merayakan Idul Fitri nun di Jerman sana.
Sebab, di sanalah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
punya kerja sama dengan Technische Universitat (TU) Berlin. Arif dan
rekan-rekan setim akan memantau satelit Lapan A3/IPB dengan stasiun bumi
yang berada di kampus tersebut.
”Kami baru bisa bernapas lega kalau satelit itu sudah bisa
dikendalikan dari bumi. Jadi, ya terpaksa nggak bisa cuti Lebaran,
hehehe,” katanya Senin pekan lalu (13/6/2016).
Arif merupakan bagian dari tim yang beranggota 13 orang di balik
pembuatan satelit Lapan A3/IPB. Satelit tersebut sudah terpasang rapi di
dalam roket PSLV-C34 produksi India.
Juga, rencananya diluncurkan hari ini (22/6/2016) dari pusat
peluncuran satelit di Satish Dhawan Space Center SHAR, Sriharikota,
India.
”Masa orientasi satelit itu setidaknya butuh tiga bulan
berturut-turut. Baru setelah itu bisa difungsikan dengan normal,” kata
Arif kepada Jawa Pos (Radar Bogor) di Pusat Teknologi Satelit Lapan, Rancabungur, Bogor.
Bila kelak bisa berfungsi dengan baik, satelit Lapan A3/IPB akan
dapat digunakan untuk memantau wilayah pertanian dan perairan di
Indonesia.
Itulah yang membuat satelit tersebut diberi nama tambahan Institut
Pertanian Bogor (IPB). Sebab, ada kerja sama khusus untuk pengawasan
wilayah pertanian. Data dari satelit itu akan diperoleh tim IPB.(ent)
0 komentar:
Post a Comment