BOGOR – Lebaran masih tiga pekan lagi. Namun
produksi kue-kue lebaran mulai ramai. Bahkan tak jarang home industri
menawarkan paket-paket kue lebaran dengan harga miring.
Kue-kue dengan harga miring tak lain karena bahan-bahan pembuat kue
yang sudah rusak. Mulai dari telur, tepung terigu, mentega yang
kondisinya sudah rusak.
Hal itu disampaikan pedagang di pasar Citeurep saat inspeksi mendadak
(sidak) telur busuk oleh Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan
Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bogor belum lama ini.
Ridwan (34) penjual telur di pasar Citeurep II misalnya. Ia mengaku
menjual telur-telur yang sudah tak layak, seperti pecah dan agak busuk
ke produsen pembuat kue lebaran. Di mana, setiap hari saat Ramadhan,
telur-telur tidak layak tersebut diambil.
“Yang dijual itu telur yang sudah pecah, namun masih bisa digunakan,” akunya.
Menurutnya, untuk telur pecah, ia menjual setengah dari harga telur
yang masih bagus. Yakni Rp6.000 per kilogram. Sementara telur busuk
dihargai Rp200 per butir.
“Harganya ya murah. Tapi lumayan. Daripada dibuang, masih laku dijual ya dijual,”katanya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment