JawaPos.com - Ada sesuatu yang menarik mata penonton
dalam pertandingan PSM Makassar melawan Persib Bandung di Stadion
Mattoanging, Rabu (24/10). Di sela-sela berjalannya laga bertensi
tinggi, tepat di sudut selatan stadion terpampang koreo yang sangat
menarik. Koreo itu menggambarkan perdamaian di antara lima kelompok
suporter klub terbesar sekaligus tertua di Indonesia.
The Jack Persija Jakarta, Bobotoh Persib Bandung,
The Maczman PSM Makassar, Bonek Persebaya Surabaya, dan Aremania Arema
FC tampak saling berangkulan. Ada pesan kuat yang tertuang dalam koreo
hasil karya The Maczman untuk seluruh suporter di Indonesia.
"Kita The Macz di tengah, Bonek bersama Aremania
di kanan, dan The Jack bersama Bobotoh di kiri. Sengaja kita buat
seperti itu, untuk menyampaikan pesan bahwa meskipun kita berbeda warna
dan pilihan tapi kita tetap dalam satu ikatan persaudaraan untuk sepak bola Indonesia," ungkap Presiden The Maczman, Ocha Alim saat berbincang dengan JawaPos.com di Makassar, Rabu (24/10).
Keinginan besar untuk mempererat jalinan silaturahmi sesama suporter
tertuang kuat dalam pesan di koreo tersebut. Menurut Ocha, wujud pesan
damai ini tak lepas dari kisah suram masa lalu, terkait konflik-konflik
sejumlah kelompok suporter di Indonesia. Ia mencontohkan, di masa lalu
suporter PSM dan Bonek kerap terlibat konflik.
"Sejak era Perserikatan, kita (suporter PSM)
dengan Bonek itu musuh bubuyutan, bahkan sampai masuk Liga era modern.
Akhirnya kita punya inisiatif, kita ajak pimpinan Bonek untuk datang ke
Makassar. Kita bahas, pertikaian ini harus dihentikan. Alhamdulillah
sejak saat itu sampai sekarang ini, kita bisa saling merangkul," kisah
Ocha.
Kondisi itu lanjut Ocha diharapkan bisa jadi
pelajaran sekaligus pemantik untuk mencari jalan terbaik agar
kelompok-kelompok suporter bisa berdamai. Khususnya lima nama besar yang
terpampang dalam koreo tersebut.
Tak ada kata yang tak mungkin menurut Ocha. Apa
lagi ketika semuanya berawal dari niat yang kokoh untuk terwujudnya
perdamaian di antara suporter.
"The Jack dengan Bobotoh bisa damai. Harus dimulai dari pimpinannya dulu. Susah, memang susah. Tapi kalau bisa, pasti bisa. Sekali lagi kita tekankan. Kalau susah, pasti susah. Tetapi kalau semuanya mau, pasti bisa," tegas dia.
"Begitu juga dengan Bonek dan Aremania. Kalau
susah, pasti. Tapi kalau mau, pasti bisa. Terpenting adalah
pimpinannya," imbuhnya.
Membangun sepak bola Indonesia yang baik, menurut
Ocha lagi, tak lepas dari kelompok-kelompok suporter. Karena itu, koreo
yang dibuat kemarin diharapkan bisa menjadi cerminan dan terwujud dalam
tindakan, sekaligus pemantik agar seluruh kelompok suporter di
Indonesia bersatu dalam warna yang berbeda.
"Bagaimana kita mendukung Indonesia kita satu
warna, tapi kenapa tidak ketika kita mendukung tim masing-masing.
Meskipun kita berbeda hanya selama pertandingan di lapangan. Di luar itu
kita adalah saudara. Kita adalah Indonesia. Kita berharap supaya ini
bisa terwujud," pungkas Ocha.
Thursday, 25 October 2018
Home »
» Menyentuh, Koreo The Maczman Ajak Semua Suporter Berdamai
0 komentar:
Post a Comment