Banner 1

Thursday, 25 October 2018

Menyentuh, Koreo The Maczman Ajak Semua Suporter Berdamai





JAKARTA-RADAR BOGOR,Ada sesuatu yang menarik mata penonton dalam pertandingan PSM Makassar melawan Persib Bandung di Stadion Mattoanging, Rabu (24/10). Di sela-sela berjalannya laga bertensi tinggi, tepat di sudut selatan stadion terpampang koreo yang sangat menarik. Koreo itu menggambarkan perdamaian di antara lima kelompok suporter klub terbesar sekaligus tertua di Indonesia.
The Jack Persija Jakarta, Bobotoh Persib Bandung, The Maczman PSM Makassar, Bonek Persebaya Surabaya, dan Aremania Arema FC tampak saling berangkulan. Ada pesan kuat yang tertuang dalam koreo hasil karya The Maczman untuk seluruh suporter di Indonesia.
“Kita The Macz di tengah, Bonek bersama Aremania di kanan, dan The Jack bersama Bobotoh di kiri. Sengaja kita buat seperti itu, untuk menyampaikan pesan bahwa meskipun kita berbeda warna dan pilihan tapi kita tetap dalam satu ikatan persaudaraan untuk sepak bola Indonesia,” ungkap Presiden The Maczman, Ocha Alim saat berbincang dengan JawaPos.com di Makassar, Rabu (24/10).
liga 1 2018
Tiga kelompok Sriwijaya FC pun sudah bisa berdamai dan bersatu meski sempat berseteru. (liga-indonesia.id)

Keinginan besar untuk mempererat jalinan silaturahmi sesama suporter tertuang kuat dalam pesan di koreo tersebut. Menurut Ocha, wujud pesan damai ini tak lepas dari kisah suram masa lalu, terkait konflik-konflik sejumlah kelompok suporter di Indonesia. Ia mencontohkan, di masa lalu suporter PSM dan Bonek kerap terlibat konflik.
“Sejak era Perserikatan, kita (suporter PSM) dengan Bonek itu musuh bubuyutan, bahkan sampai masuk Liga era modern. Akhirnya kita punya inisiatif, kita ajak pimpinan Bonek untuk datang ke Makassar. Kita bahas, pertikaian ini harus dihentikan. Alhamdulillah sejak saat itu sampai sekarang ini, kita bisa saling merangkul,” kisah Ocha.
Kondisi itu lanjut Ocha diharapkan bisa jadi pelajaran sekaligus pemantik untuk mencari jalan terbaik agar kelompok-kelompok suporter bisa berdamai. Khususnya lima nama besar yang terpampang dalam koreo tersebut.
Tak ada kata yang tak mungkin menurut Ocha. Apa lagi ketika semuanya berawal dari niat yang kokoh untuk terwujudnya perdamaian di antara suporter.
“The Jack dengan Bobotoh bisa damai. Harus dimulai dari pimpinannya dulu. Susah, memang susah. Tapi kalau bisa, pasti bisa. Sekali lagi kita tekankan. Kalau susah, pasti susah. Tetapi kalau semuanya mau, pasti bisa,” tegas dia.
“Begitu juga dengan Bonek dan Aremania. Kalau susah, pasti. Tapi kalau mau, pasti bisa. Terpenting adalah pimpinannya,” imbuhnya.
Membangun sepak bola Indonesia yang baik, menurut Ocha lagi, tak lepas dari kelompok-kelompok suporter. Karena itu, koreo yang dibuat kemarin diharapkan bisa menjadi cerminan dan terwujud dalam tindakan, sekaligus pemantik agar seluruh kelompok suporter di Indonesia bersatu dalam warna yang berbeda.
“Bagaimana kita mendukung Indonesia kita satu warna, tapi kenapa tidak ketika kita mendukung tim masing-masing. Meskipun kita berbeda hanya selama pertandingan di lapangan. Di luar itu kita adalah saudara. Kita adalah Indonesia. Kita berharap supaya ini bisa terwujud,” pungkas Ocha.
(rul/JPC)

0 komentar:

Post a Comment