POJOKJABAR.com, PURWAKARTA – Obyek wisata gua jepang merupakan
peninggalan sejarah yang luar biasa, pemerintah perlu melestarikan juga
membenahi wisata tersebut. Agar obyek wisata tersebut bisa dinikmati
oleh masyarakat dari luar daerah, hal ini tentu akan menjadi daya tarik
tersendiri. Dan yang terpenting akan menambah Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
Bersama kang Asep, kamipun berhasil menyusuri beberapa langkah
kedalam Gua. Benar saja, terdapat rongga rongga mirip Hurup U didalam
gua sebagaimana diceritakan, Bah Ahmad salah satu pemilik warung kopi
dilokasi.
“Dulu ayah saya ikut membangun Gua ini, kalau tidak salah waktu
serdadu jepang menduduki negeri ini sebelum negara jepang ‘ ludes’
(hancur) kena bom amerika,” cerita Bah Ahmad sembari menggoreskan
sebatang kayu kering keatas tanah merah, melukiskan bagaimana Grafik
Desain Gua yang berbentuk U atau memutar itu dibangun ayahnya 58-60
tahun lalu.
Berbeda dengan aura dalam Gua ketika kita memasukinya, dimana
pengunjung akan terbayang bagaimana dahulu para serdadu jepang
beraktifitas didalam gua dengan mulut gua hanya berdiameter 2-3 meter
dengan ketinggian 2,5 – 3 meter. Namun didalam guanya cukup luas, tempat
berkumpulnya para sedadu jepang.
Pengalaman seru lainnya untuk para wisatawan, saat melihat Pohon
Pinus di Pusaka Mulya. Wisatawan kembali ditantang andrenalinnya ketika
mengunjungi air terjun bernama Curug Pamoyanan. Konon dulunya curug
tersebut tempat berkumpulnya puluhan Harimau atau ‘urang leuweung’.
Setelah harimau mandi dan berkumpul di curug tersebut, kemudian akan
menjemurkan dirinya diatas pohon Kiara ( pinus). (Adw)
sunber : pojokjabar.id
0 komentar:
Post a Comment