Banner 1

Friday 25 November 2016

Waspada! Isu Anak Diculik dan Diambil Ginjal

lustrasi Penculikan.
POJOKJABAR.com, BEKASI – Heboh isu penculikan anak untuk diambil organ tubuhnya yang beredar di media sosial mengkhawatirkan sejumlah orang tua di Bekasi. Meski begitu, kepolisian memastikan isu yang sempat viral di medsos itu tidak terbukti alias hoax.

Kendati demikian, isu yang terlanjur beredar melalui Whatsapp (WA) itu tetap mengkhawatirkan para orang tua. Dalam pesan berantai itu disebutkan, para penculik mengincar anak-anak yang masih berusia sekolah dasar. Ginjal para korban diambil penculik lalu dikembalikan lagi ke orang tuanya dengan tubuh penuh jahitan di bagian perut. Saat pulang, korban dibekali uang senilai jutaan rupiah.

Heni Rochseptiani, salah seorang warga mengaku dirinya mendapatkan pesan berantai tersebut via WA, yang menceritakan kronologis penculikan anak lengkap dengan beberapa foto anak kecil yang terbaring dengan perut bekas dijahit. Selain di WA, Heni juga melihat pesan berantai tersebut di Facebook.

“Ya takut juga melihat korban penculikan anak-anak. Udah gitu perutnya bekas dijahit. Takutnya anak saya jadi korban,’’ ungkap Heni kepada Radar Bekasi.

Karena kekhawatirannya itu, Heni mengaku harus menunggu anak-anaknya hingga selesai sekolah. ’’Terpaksa ditungguin di sekolahnya,” ujarnya.

Heni menambahkan, isu tersebut menjadi perbincangan para orang tua saat menunggui anaknya di sekolah. Ia dan sejumlah orang tua lainnya pun mempertanyakan kebenaran isu yang sudah terlanjur beredar di medsos.

“Kita tanya-tanya bener nggak sih ini. Kalau bener masa polisi nggak bertindak sih mencari pelakunya. Saya berharap ada tindakan dari kepolisian terkait isu ini,” tutur Heni dengan nada cemas.

Kekhawatiran serupa dilontarkan Rahmawati. Ibu dua anak ini mengaku sempat resah dengan isu penculikan anak. Pasalnya, kedua anaknya masih duduk di bangku kelas lima dan tiga SD.

Kesehariannya selalu berangkat dan pulang sendiri dengan berjalan kaki, karena jarak dari sekolah dan rumah tidak terlalu jauh. Namun, sejak beredar isu tersebut, dia terpaksa memperketat pengawasan anaknya saat di luar rumah.

“Saya jadi nggak bisa ngapain-ngapain kalau anak-anak belum pulang sekolah. Jarak sih emang nggak jauh. Tapi kalau tau-tau diculik dimasukin ke mobil kan kita gak tau. Saya juga selalu bilang ke anak-anak, kalau ada orang yang gak dikenal ngedeketin, langsung kabur aja lari,” tandasnya.

Terpisah, Kasubag Humas Polres Metro Bekasi, AKP Erna Ruswing, menyatakan pihaknya telah memastikan kabar tersebut tidak terbukti kebenarannya atau hoax.

Meskipun begitu pihaknya mengimbau kepada masyarakat tetap waspada dalam pengawasan putra putrinya saat berada di luar rumah.

“Kami telah melakukan penyelidikan, ternyata kabar itu hoax yang dibikin orang tidak bertanggung jawab. Tapi, saya tetap mengimbau kepada orang tua jangan sampai lengah melakukan pengawasan ke anak-anak kita. Terlebih saat berada di luar rumah,” imbuhnya.

Erna melanjutkan isu penculikan anak itu menyebutkan terjadi di Kranji, Bantargebang, dan Mustikajaya. Setelah ditelusuri satu per satu lokasi yang disebutkan dalam postingan yang menjadi viral itu, ternyata hasilnya tidak terbukti.

Menurutnya foto-foto yang beredar seperti wanita berkerudung sebagai pelaku penculikan juga hoax. Foto tersebut merupakan foto wanita tua yang sedang tersesat di Mutiara Gading Timur (MGT) dan ingin pulang ke Cikarang.

“Foto-fotonya juga hoax. Itu ada foto nenek-nenek katanya sebagai pelaku penculikan anak. Wong lagi tersesat di MGT malah dikatakan pelaku penculikan. Dan polisi sudah mengantarkan nenek itu pulang ke Cikarang,” tandas Erna.

sumber : jabar.pojoksatu.id


0 komentar:

Post a Comment