BOGOR – Upaya meraih rekor muri dengan memeluk Kebun
Raya Bogor (KRB) pupus sudah. Penyebabnya, agenda ‘Meluk Kebun Raya
Bogor’ memperingati Hari Jadi ke-534 Bogor (HJB), Minggu (05/06/2016)
belum bisa dilakukan lantaran kekurangan orang.
Sejatinya, ‘Meluk Kebun Raya Bogor’ ini melibatkan puluhan ribu
hingga ratusan ribu orang yang akan mengitari KRB dari pedestrian.
Namun, saat kegiatan berlangsung warga hanya bisa memeluk setengah KRB
saja.
Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, kegiatan meluk KRB ini merupakan simbol kecintaan warga Bogor kepada Istana Bogor dan KRB.
Bima beralasan, tidak maksimalnya ‘Meluk Kebun Raya Bogor’ disebabkan lalulintas yang padat.
“ Warga juga yang yang memilih berbelanja kebutuhan ke pasar, sehingga mobilisasi massa ke lokasi menjadi terlambat,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Bima, konsentrasi massa juga terpecah dengan adanya Helaran di jalan Sudirman.(ent)
Monday, 6 June 2016
‘Meluk Kebun Raya Bogor’ Gagal, Ini Kata Bima Arya
Related Posts:
Donald Trump Bangun Disneyland di Bogor! BOGOR-Mega proyek milik miliurder Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Hary Tanoe (HT) di Lido, Kecamatan Cigombong perlu mendapat sorotan. Khususnya terhadap daya dukung lingkungan. Ini penting karena kawasan itu akan… Read More
Bogor Jadi Tuan Rumah Aktivis Dunia BOGOR– Jika tidak ada aral, mulai Senin-Sabtu (28/9-3/10), Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia akan kedatangan tamu dari beberapa negara di Asia, yakni Thailand, Kamboja, dan Malaysia. Mereka merupakan politi… Read More
Tiga Bayi Lahir di HUT RI ke-70 Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 … Read More
Fashion Ghotik Bikin Jatuh Cinta RIASAN ala gothic seperti tidak ada matinya. Gaya dandan ini cocok diaplikasikan perempuan yang menikmati kecerahan warna-warna tebal dan gelap. Mungkin ada yang menganggap gaya gothic itu seram, tapi dengan curi-curi se… Read More
Mengenal Lebih Dekat Komunitas Ladies on Wall Bukan Sekadar Coret-Coret, Datangkan Grafiti dari Mancanegara Grafiti sering dianggap sebagai vandalisme. Namun komunitas Ladies on Wall melihatnya sebagai sesuatu yang berbeda. Kelompok grafiti yang mayoritasnya wanita itu memandang grafiti sebagai seni keindahan. Minggu … Read More
0 komentar:
Post a Comment