Banner 1

Friday, 25 November 2016

Nasib Miris Tulang Punggung Pendidikan di Bogor

SERBA DIGITAL: Yusuf Sulaeman (berdiri) mengajarkan materi matematika berbasis digital learning kepada anak didiknya di SMAN 1 Bogor. FOTO : Nelvi / Radar Bogor.
POJOKJABAR.com, BOGOR Beda zaman, beda tantangan. Jika dahulu pengajar tersekat jarak dan waktu, kini akses informasi begitu mudah dan tanpa batas.
Era digital membuat siswa bisa lebih cepat mengetahui informasi sang guru. Bayangkan, apa yang terjadi jika guru tertinggal di belakang dan murid lebih banyak tahu?
Suasana pagi di SMAN 1 Kota Bogor, masih sama seperti tahun-tahun yang lewat. Ramai derung kendaraan bermotor para siswa memecah kesunyian pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.
Begitu pun para guru. Suara tawa canda kemudian mengiasi detik-detik menuju nyaring lonceng sekolah berbunyi, pertanda waktu belajar dimulai.
Namun ada pemandangan berbeda dari salah satu kelas yang pagi itu menggelar mata pelajaran matematika. Selang beberapa menit memasuki kelas, guru dan para siswa kembali berbondong-bondong keluar ruangan.
Mereka menenteng gadget masing-masing, mulai dari smartphone, tablet, hingga komputer jinjing. Puluhan siswa itu kemudian duduk tertib di teras depan kelas. Apa yang mereka lakukan?  Sang guru, Yusuf Sulaeman (47), lantas menjelaskan.
“Ini adalah metode pembelajaran berbasis teknologi. Mereka mengikuti kelas matematika terapan dengan aplikasi komputer yang ada. Semisal powerpoint. Lalu mereka mengembangkan teori-teori dengan menjelajah informasi di internet. Lihat google,” jelas lulusan Diploma Universitas Padjajaran tersebut.
Sumber:pojok jabar
Uploader: M Ikhsan Ramdani

0 komentar:

Post a Comment