Friday, 17 November 2017
Warga Keluhkan Pelayanan Puskesmas Cilangkap Depok, Ini Alasanya…
DEPOK – Seorang warga netizen asal Kelurahan Cilangkap, Tapos bercuit di sosial media facebook dengan nama akun Adhe Aje, selasa (14/11/17). Keluhan tersebut berisi “Mohon sidaknya Dinkes Depok, ni untuk puskesmas Cilangkap Depok.
Pasien udah banyak dari 7 pagi sampe sekarang jam 9 belum ada penanganan dari dokter antrian udah 60 orang lebih” ujarnya sambil pamerkan foto pasien yang sedang duduk di bangku antrian.
Saat dikonfirmasi kepada Kepala Puskesmas Cilangkap, Johan Smeeskens saat itu tidak berada di tempat. Karena ia menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok.
“Hari ini (kemarin) saya ada acara ke Dinkes. Saya baru dapat laporan kalau terjadi seperti itu,” kata Johan saat dihubungi Radar Depok (Pojoksatu.id Group). Ia mengatakan, lamanya proses pemeriksaan karena berbagai faktor.
Diantaranya ada beberapa proses tahapan sebelum diperiksa langsung oleh dokter, seperti mengisi data administrasi, penginputan data ke komputer hingga pemeriksaan tensi dan tinggi badan oleh perawat.
“Pertama kan pasien harus daftar terlebih dahulu, lalu proses input data ke komputer. Proses input data ini memakan waktu, karena sarana kita terbatas. Kemudian ada pemeriksaan timbangan, tensi dan tinggi badan oleh perawat,” ujar Johan.
Pemeriksaan tensi terasa lama, perawat yang biasanyta bertugas tiga orang, hari ini hanya satu orang diakibatkan dua perawat lainnya bertugas di lapangan.
“Perawat kami ada tiga orang, kebetulan hari ini (kemarin, red) hanya satu orang, jadi itu yang memakan waktu,” katanya.
Masalah lainnya adalah dokter yang memeriksa terlambat datang karena adanya keperluan. Ia mengatakan biasanya pegawai puskesmas Cilangkap sudah masuk kerja pada pukul 07.00, dan dokter yang bertugas sudah tiba pukul 08.30.
“Dokter umumnya dua orang dan dokter giginya satu orang. Tidak mungkin dokter gigi menangani pasien dengan penyakit umum. Hari ini (kemarin) dokter juga sudah stand by jam 08.30,” ujarnya.
Johan menjelaskan, meski hanya puskesmas kelurahan, namun warga yang datang berobat selalu banyak dengan segala keterbatasannya.
“Tapi semua kami layani dengan baik. Kami tidak pernah menyusahkan pasien, kalau mereka mau minta rujukan kami permudah, bisa ditanyakan kepada warga,” tutupnya.
(RD/ind/pojokjabar)
Sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Tak Punya Uang, Buruh Tani di Bandung Barat Ini Alih Profesi Jadi Pencuri Motor CIMAHI – Tak lagi bekerja, DN (37) beralih profesi sebagai pencuri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, profesi yang digeluti warga Cibungur, Kabupaten Bandung Barat ini tidak berlangsung lama setelah petugas kepol… Read More
Pemerintah Kabupaten Bandung Harus Tegas Berantas Minimarket Ilegal SOREANG – Banyaknya minimarket ilegal di wilayah Kabupaten Bandung, harus ditunjukan dengan ketegasan Bupati dalam mengambil keputusan.Hal ini menyikapi banyaknya jumlah minimarket di kabupaten Bandung yang berjumlah 486 to… Read More
Pemerintah Anggarkan Rp 3,3 Miliar untuk Perbaikan Rutilahu di Wilayah Cimahi CIMAHI – Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Cimahi telah mengalokasi anggaran sebesar Rp 3,3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi tahun 2017 untuk perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (R… Read More
Keren, SMP Negeri 10 Kota Bekasi Jawara Lingkungan Bekasi BEKASI – SMP Negeri 10 Kota Bekasi merupakan satu dari 43 SMPN se-Kota Bekasi yang peduli terhadap lingkungan hidup. Buktinya,sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Pedurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi ini, menjadi … Read More
Pengesahan APBD Perubahan Tertunda Jadi Catatan Hitam untuk Kabupaten Bekasi CIKARANG PUSAT – Tertundanya penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan menjadi yang pertama kali terjadi di Kabupaten Bekasi. Penetapan yang semula dijadwalkan pada rapat paripurna di Gedung Dewan Perwak… Read More
0 komentar:
Post a Comment