Tuesday, 28 November 2017
Home »
metropolitan
» Demam Berdarah di Kota Bogor Renggut Tiga Korban Meninggal
Demam Berdarah di Kota Bogor Renggut Tiga Korban Meninggal
Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi momok di Kota Hujan. Betapa tidak, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti itu menyerang 849 warga selama hampir sebelas bulan tahun ini. Bahkan, tiga orang di antaranya meninggal.
Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular dan Surveilance (P3MS) Dinkes Kota Bogor, Dr Sari Chandrawati memperkirakan, jumlah penderita penyakit DBD bakal meningkat di Desember.
“Naiknya penderita DBD di bulan tersebut tentu harus diantisipasi sejak dini dengan melakukan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dari sekarang,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).
Dari data yang dimiliki Dinkes, penderita DBD paling tinggi terjadi pada bulan Januari. Dimana pada tahun ini saja, ada 127 penderita di bulan tersebut.
Sedangkan di November ini baru 24 orang ditemukan penderita DBD. “Anak-anaklah yang mendominasi, karena mereka adalah golongan masyarakat dengan daya tahan tubuh yang rentan,” sebutnya.
Sebelumnya, sudah banyak sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan DBD kepada masyarakat. Kondisi cuaca disebutnya jadi salah satu faktor pemicu tingginya penemuan kasus DBD.
Selain itu, tumpukan baju yang menggantung juga menjadi sarang nyamuk. “Saat ini petugas puskesmas meningkatkan pantauan pada setiap rumah tangga terkait PSN,” sebutnya.
Dengan perubahan cuaca ekstrim, pihaknya meningkatkan upaya pencegahan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) daripada melakukan fogging. Sebab, fogging dilakukan hanya untuk memberantas nyamuk dewasa, tidak mematikan jentik-jentik nyamuk.
“Kami ingin merubah cara berfikir masyarakat dalam menangani nyamuk. Karena jika difoging hari ini, maka yang mati hanya nyamuk dewasa, sedangkan jentik-jentiknya akan berkembang menjadi nyamuk kembali,” bebernya.
Adapun daerah dengan jumlah tertinggi penderita DBD, antara lain Tanah Baru, Katulampa, Baranangsiang, Cimahpar, Kedung Waringin, Cibuluh, Cibadak, Kebon Pedes, Kedung Badak dan Babakan. “Di Kelurahan Kedung Badak sudah mengkampanyekan Anti Fogging. Itu sangat bagus dan kami sangat mendukung,” pungkasnya.
sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Bus Transpakuan Wacanakan Buka Rute Bogor-Jungleland Meski baru beroperasi enam hari, Bus Transpakuan mulai menjajaki rute baru. Bus yang baru melayani rute Cidangiang-Sentul City itu, berencana membuka rute hingga ke Jungleland.“Masih rencana. Sebenarnya pihak Jungleland su… Read More
Awas, Spesialis Curanmor Pakai Ilmu Sirep Tali Pocong di Kabupaten Bogor Masih Buron Kepolisian Sektor (Polsek) Babakan Madang berhasil membekuk spesialis pencurian motor yang kerap beraksi di Babakan Madang dan Sukaraja.Pelaku ZJR (27) merupakan warga Sukaharja, Kabupaten Sukabumi, diamankan Jumat (25/11/… Read More
Kopi Lendong Tanjungsari Bogor Bisa Atasi Gangguan Seksual Selain menjadi prodak unggulan Desa Tanjungsari, kopi Lendong Tanjungsari Bogor diyakini oleh masyarakat sekitar berkhasiat untuk kesehatan.Kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Kepala Desa Tanjungsari, Didi Rosidi mene… Read More
Satpol PP Kabupaten Bogor Berantas Arena Judi Kolong Jembatan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor dibuat geram oleh para penjudi di kawasan Cibinong. Lokasi perjudian yang pernah ditertibkan di kolong jembatan dekat SMPN 2 Sukaraja, kembali menjadi arena bertaruh u… Read More
Bank Pasar Ganti Nama Jadi Perumda BPR Bank Kota Bogor Setelah beroperasi cukup lama, bank daerah kota Bogor yakni Bank Pasar mengalami perubahan. Sejak Senin (27/11/17), Bank Pasar kota Bogor berganti nama menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) BPR Bank Kota Bogor.Direktur … Read More
0 komentar:
Post a Comment