Banner 1

Tuesday, 28 November 2017

7 Gerilya Politik Deddy Mizwar sebelum Akhirnya Resmi Demiz-Syaikhu Cagub Jabar


BANDUNG – Deddy Mizwar akhirnya resmi mendapat dukungan tiga partai politik untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat di Pilgub Jabar 2018 mendatang.

Dukungan tiga parpol itu tentu memuluskan pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu sebagai pasangan pertama definitif Pilgub Jabar setelah syarat ketercukupan suara terpenuhi.

“Kami menyebutnya Koalisi Zaman Now,” ujar Deddy Mizwar lewat akun Instagramnya, Jumat (24/11/2017).

Hanya saja dari koalisi ini, PAN masih belum memastikan siapa bakal cawagub yang akan diusung dalam koalisi tersebut.

“PAN setuju untuk mengusung saya sebagai cagub, tetapi untuk pilihan cawagubnya diserahkan keputusannya kepada saya dan DPP PAN,” ujarnya.

Deddy meminta kepada pendukung dari tiga partai ini untuk mengesampingkan lebih dulu segala perbedaan pilihan politik demi memenangkan Pilgub di Jawa Barat.

Namun sebelumnya Demiz memang sudah melakukan serangkaian safari politik menempuh komunikasi secara aktif kepada sejumlah partai.

Lewat akun Instagramnya @deddy_mizwar, Wakil Gubernur Jawa Barat itu mengumumkan berbagai komunikasi politik yang dilakukan dengan sejumlah partai.

Berikut redaksi rangkumkan perjalanan politik Deddy Mizwar, Minggu (26/11/2017) hingga akhirnya resmi diusung tiga partai.

Catatan berikut adalah sepeti yang ditulis Deddy Mizwar lewat akun Instagramnya.

1. Berkunjung ke PAN dan Partai Demokrat
Mumpung baru balik dari umroh, banyak bawa oleh-oleh kurma dan air zamzam, jadi hari ini silaturahmi ke Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat pakai diplomasi kurma. Zamzam sama kurma saya bawain buat mahar ke PAN dan Demokrat. Hehehe… (bercanda ini)

Yang betul begini, saya sebagai pembina partai politik di Jawa Barat, tentunya adalah sebuah hal yang biasa melakukan komunikasi dan diskusi dengan partai-partai di tingkat Jawa Barat. Hal-hal yang didiskusikan pastinya adalah tantangan-tantangan di Provinsi Jawa Barat misalnya yang terkait pengembangan infrastruktur, pengembangan Jabar Selatan, pelestarian kebudayaan dan lainnya. Silaturahmi juga membincangkan harapan-harapan ke depan, visi yang akan sama-sama bisa disinergiskan untuk mendorong percepatan kemajuan Jawa Barat.

Pilgub dibicarakan juga? Iya betul, pada prinsipnya partai-partai masih belum pasti menentukan siapa bakal calon yang akan diusung, juga masih cair terkait koalisi-koalisinya. Tentu harapan semuanya agar proses politik terkait pilgub ini bisa lebih mengkristal dalam waktu dekat. Tapi ingat ya, bagaimanapun nanti koalisinya terbentuk, yang penting silaturahmi tetap terjaga, masyarakat Jawa Barat jangan pada gontok-gontokan, agar pilgub dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Visi kita bersama kan pada dasarnya sama, yaitu mewujudkan Jawa barat menjadi lebih maju dan sejahtera. (24 Oktober 2017)

2. Deklarasi dukungan DPP PAN
Dukungan tanpa syarat ini saya kira menjadi suatu hal yang mewah dalam dinamika politik di negeri kita. Saya ucapkan terima kasih kepada segenap pengurus PAN, khususnya Ketua Umum DPP PAN @zul.hasan dan juga dari jajaran DPD PAN Jawa Barat.

Mudah-mudahan modal suara dukungan dari PAN ini menjadi titik awal yang baik untuk meluaskan dukungan dari partai-partai yang masih belum menentukan pilihan, sehingga menjadi syarat yang cukup untuk mendapatkan tiket berkompetisi di Pilkada. (26 Oktober 2017)

3. Pastikan Dukungan PKS
Pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu resmi diusung tiga parpol maju di Pilgub Jabar 2018.

Alhamdulillah, seperti halnya silaturahmi dengan partai-partai lain, siang ini giliran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saya sambangi. Hadir di kantor DPW PKS tadi Ustadz Akhmad Syaikhu berikut jajaran pengurus DPW.

Saya sebetulnya punya ikatan batin tersendiri dengan PKS. Dulu saya ikut mensosialisasikan Partai Keadilan (PK) saat di awal pendirian partai tersebut. Lalu saya dulu sering ajak Ustadz Anis Matta keliling ke insan film untuk mencari perspektif kebudayaan Islam dalam dunia perfilman Indonesia. Dan pastinya, 4 tahunan terakhir ini saya mendampingi Kang Aher sebagai Gubernur yang saya akui banyak sekali prestasi dan terobosannya untuk Jawa Barat lebih baik.

Tapi tadi saya tidak bawa kurma dan air zamzam karena sudah habis hehe. Meski begitu, mudah-mudahan silaturahmi ini bisa makin mengerucutkan konsolidasi dukungan agar peta politiknya menjadi lebih jelas. Pada prinsipnya, mencari solusi yang terbaik tanpa mencari musuh, mencari serikat, mencari koalisi yg terbaik.

Nah, ente pasti pada ngarepin saya didukung PKS kan? haha. sok saha anu satuju upami abdi didukung PKS, ngacung absen di dieu hehe… makanya biar jadi kenyataan, ente bantuin ane lah doa yang banyak ye, biasanya doa orang-orang soleh kayak ente jadi maqbul. Aaamiiin(28 Oktober 2017)


4. Temui Ketua DPD Golkar Dedi Mulyadi
Sebagai pembina parpol di Jawa Barat, siang ini giliran kantor golkar saya sambangi. Tadi kami berbincang banyak, saya sebagai pembina politik, hanya memastikan Golkar tetap berkomitmen untuk membangun Jawa Barat. Itu poin intinya. Tentang lain-lainnya, ada juga pembicaraan hal-hal terkait Pilkada Jabar mendatang. Kang Dedi Mulyadi tadi sempat berkelakar kalau beliau berniat untuk membuat film bersama dengan saya, katanya judulnya “Ditinggal Pergi Bus” haha… Menurut netizens Jabar, bagaimana pendapat anda kalau ternyata film bersama Kang Dedi Mulyadi jadi dibuat? (6 November 2017)

5. Berdiskusi dengan PPP
Seperti yang sudah diketahui, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini sudah memutuskan untuk mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat. Akan tetapi, komunikasi dan silaturahmi dengan partai itu lebih penting daripada sekadar perbedaan langkah politik, betul gak? Jadi kemarin saya kembali melakukan safari politik ke partai, dalam hal ini PPP di kantornya Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 120 Bandung.

Cukup lama kami berbincang, salah satunya tentang masalah pilgub berikut kemungkinan koalisi-koalisi partai. Tapi bukan artinya saya datang kesini dalam rangka upaya menarik dukungan PPP jadi ke saya, bukan begitu. Mereka tentunya taat terhadap keputusan dari pusat, dari DPP PPP, saya sangat menghormati itu.

Perbincangan salah satunya terkait kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan formasi; misalnya saat ini ketua umum partai Golkar sedang ada kasus hukum. Nah apakah hal tersebut akan berdampak lebih lanjut terhadap perubahan-perubahan keputusan politik di pilkada Jawa Barat, kita belum tahu juga.
Terlepas dari semua itu, kami semua memiliki visi yang sama untuk bersama-sama membangun Jawa Barat lebih maju dan sejahtera. (23 November 2017)


6. Sambangi Partai Hanura
Masih membahas berbagai hal terkait Jawa barat dan Pilgub mendatang, kemarin sore giliran saya bersilaturhami mengunjungi kantor wilayah Partai Hanura Jawa Barat di Jalan Moh. Ramdhan, Bandung.

Terkhusus partai Hanura, tentunya memiliki ikatan emosional dengan saya. Sebab saat pilkada 2013 Hanura bersama PKS yang mengusung Kang Aher dan saya sehingga kemudian terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Jadi spesial ya Hanura itu dengan saya.

Perbincangan pilgub, tidak ada deal-deal politik dalam pembahasan tadi. Hanya diskusi biasa, masih seputar kemungkinan koalisi-koalisi dan arah dukungan partai-partai; misalnya kemugkinan Hanura dengan saya, atau bagaiama kemungkinan Aceng Fikri bersama saya; ya semua kemungkinan masih bisa terjadi dalam dunia politik. Saya kira dalam politik itu juga tidak bisa juga kita lalu menutup diri, tentu lebih terbuka ke berbagai pihak.
Pada akhirnya komitmen yang mesti ada adalah adanya kebersamaan dalam membangun Jawa Barat, sebab bagaimanapun juga parpol memiliki wakil-wakilnya di pemerintahan (misalnya sebagai anggota dewan). Jadi apapun koalisi yang akan terjadi nanti, dan siapapun yang terpilih nantinya, komitmen bersama menjadikan Jawa Barat maju dan sejahtera tetap menjadi prioritas. (24 November 2017)

7. Tiga Partai Usung Demiz-Syaikhu
Alhamdulillah, sudah tercapai kesepakatan bersama tiga pimpinan partai politik di tingkat Jawa Barat dalam kaitan dengan pengusungan saya sebagai Calon Gubernur periode mendatang. Kami menyebutnya Koalisi Zaman Now

Jadi, DPD Demokrat Jabar dan DPW PKS Jabar telah setuju untuk mengusung saya sebagai cagub dan Ustadz. Akhmad Syaikhu sebagai cawagub untuk pilkada Jabar 2018 mendatang. Adapun PAN setuju untuk mengusung saya sebagai cagub, tetapi untuk pilihan cawagubnya diserahkan keputusannya kepada saya dan DPP PAN.

Dengan perkembangan terbaru ini, pengusungan saya dari gabungan 3 partai ini berarti telah memenuhi syarat kecukupan untuk pencalonan sebagai cagub dan cawagub Jawa Barat pada pilkada 2018 mendatang. Untuk itulah, saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan ketiga partai tersebut: Partai Demokrat, PKS dan PAN

Warga Jawa Barat sekalian, pertama, karena politik itu amat cair, perlu untuk dipahami bersama bahwa semua partai-partai yang ada pada dasarnya memiliki semangat dan cita-cita yang sama untuk membangun Jawa Barat menjadi lebih maju dan sejahtera. Kedua, politik seringkali bersifat kontekstual dan memiliki timing sendiri-sendiri. Sehingga, ayo kita singkirkan dulu perbedaan pandangan pilihan politik yang ada, kita satukan kekuatan, konsolidasi kekuatan 3 partai dan relawan untuk bersama berikhtiar memenangkan kontestasi pada pilgub Jabar 2018 mendatang. (24 November 2017)

(sta/pojokjabar)

Sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment