DEPOK – Di Hari Guru Nasional (HGN) ke-72 yang jatuh Sabtu (25/11/17), menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota Depok. Bayangkan, saban tahunnya Dinas Pendidikan (Disdik) mencatat sebanyak 100 guru dirumahkan alias pensiun.
“Depok kekurangan guru. Di sekolah SD dan SMP Negeri hampir setiap tahun 100 guru pensiun,” ungkap Kepala Disdik Kota Depok, Mohammad Thamrin, kepada Harian Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Minggu (27/11/2017).
Permasalahan kekurangan guru ini, kata Thamrin caranya dengan memaksimalkan penempatan guru setiap sekolah, agar tidak kekurangan guru. Caranya, kata dia, dengan guru honor. “Kami menutupi kekurangan guru dengan guru honor,” ucap Thamrin.
Lalu, Disdik pun telah mengajukan kekurangan guru ke pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok.
“Sudah kami ajukan. Jumlahnya kisaran puluhan,yang pasti sudah kami ajukan,” tuturnya.
Dari jumlah guru pensiun tiap tahunya 100 orang, mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Depok ini menyebutkan paling banyak umumnya guru SDN. “Terutama guru SDN, kurang,” tegas dia.
Ia menyebutkan, jumlah SDN di Depok tercatat ada 275 sekolah sedangkan jumlah SMPN di Depok ada 26 sekolah. Tentu perbandingan jumlah sekolah SDN lebih banyak.
Terkait kekurangan tenaga guru di Kota Depok, Walikota Depok Mohammad Idris menjelaskan, berdasarkan arahan dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kementerian PAN RB belum ada kesesuaian terkait penerimaan guru baru.
Kemendagri, kata Idris memerintahkan agar Depok melakukan pendataan ulang jumlah seluruh guru baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun guru honor. Nantinya data ini, akan di tembuskan kepada Kementerian PAN RB sebagai data untuk penerimaan guru baru.
“Kita akan data jumlah guru, termasuk guru agama di Madrasah. Namun otoritas untuk guru agama itu berada dio Kementerian Agama,” kata dia.
(RD/irw/pojokjabar)
Sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment