Banner 1

Wednesday 29 November 2017

Pelaku Duel ala Gladiator di Bogor Kabur


Kasus perkelahian ala gladiator antar siswa SMP, di Kecamatan Rumpin Bogor  masih belum rampung. Terlebih, seorang terduga pelaku yang disebut-sebut memiliki ilmu kebal hingga kemarin belum diketahui keberadaannya.

Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Rumpin, Kompol Sudrin Simangunsong. Menurut dia,  pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi terkait kasus tersebut. Tapi, hingga kini pihaknya belum berhasil menemukan DM (16) yang membacok korban ARS (16) hingga akhirnya tewas.

“Sudah didatangi ke rumahnya, tapi yang bersangkutan tidak ada,” ungkapnya kepada awak media, senin (27/11).

Kanit Reskrim Polsek Rumpin, AKP Asep Triyono menambahkan, karena pelaku di bawah umur maka berkoordinasi dengan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan Unit PPA Polres Bogor.

Ia berjanji, akan membuka informasi secara gamblang ketika keterangan yang didapat dari para saksi sudah lengkap. Untuk itu, dirinya meminta waktu tiga hari. Terpisah, Pazil Ramdan Pitriyadi, teman sekelas korban mengaku, ARS merupakan sosok yang pendiam.

“Tak banyak omong,” ucap anak yang juga tetangga korban itu. Namun, ia tidak mengetahui motif di balik duel tersebut. “Dengan sekolah itu juga engga musuhan,” terang Pazil.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan keprihatinannya atas tragedi yang menimpa ARS.

“KPAI bersinergi dengan Inspektorat Kemdikbud RI akan meminta keterangan dan melakukan pengawasan langsung ke lokasi kejadian, Selasa (28/11/17),” jelas Ketua KPAI, Susanto.

Bupati Bogor, Nurhayanti pun menyayangkan peristiwa tersebut bisa terjadi. Menurutnya, orang tua jangan hanya menyerahkan anak sepenuhnya kepada pendidikan formal. Tetapi, keluarga yang merupakan lembaga pertama dan paling utama harus turut andil untuk mendidik.

“Orang tua harus mengetahui kemana anak usai pulang sekolah, dengan siapa mereka bergaul dan apa saja kegiatan yang dilakukan, itu harus dan semua harus sama-sama saling menjaga,” tuturnya.

Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Egi Gunadhi Wibhawa menegaskan, harus ada evaluasi yang diduga adanya korelasi antara sikap anak di sekolah dan di rumahnya. “Saya akan datang ke sekolah untuk mendengar apa persoalannya,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi perkelahian pelajar ala gladiator kembali terjadi dan menewaskan ARS (16) siswa SMP di Rumpin. Peristiwa itu terjadi di Kampung Leuwihalang, Desa Gonang, Jumat (24/11/17) sore.

Korban dan pelaku sebelumnya sempat janjian bersama empat rekan mereka untuk berduel satu lawan satu. Mereka bahkan, membawa senjata tajam untuk adu ilmu kebal.

Nah, saat korban dan pelaku berduel, sabetan celurit melukai pinggang belakang, pinggul, dan lengan korban. Usai dilarikan ke Puskesmas Rumpin, nyawa korban tak tertolong.



sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment