Thursday, 30 November 2017
Pembuatan Paspor di Bandung Meningkat 20 Persen
BANDUNG – Permohonan pembuatan paspor baru dan perpanjangan di Kantor Imigrasi Kelas I Bandung dalam sebulan terakhir mengalami peningkatan 20 persen.
Peningkatan itu terjadi seiring banyaknya pemohon yang ingin pergi berlibur Natal dan tahun baru.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bandung, Sri Warnati mengatakan, banyak pemohon yang membuat paspor memang kerap terjadi setiap tahun. Alasanya utamanya ialah ingin pergi berlibur keluar negeri bersama keluarga, rekan kerja, maupun mitra bisnis.
“Selain itu banyak masyarakat yang berangkat berlibur dan mulai mempersiapkan paspor untuk berangkat haji maupun umroh,” ucap Sri saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (28/11/17).
Lebih lanjut, Sri mengungkapkan, aktivitas pembuatan paspor banyak didominasi oleh anak sekolah (pembuatan paspor baru). Peningkatan permohonan pembuatan paspor baru dan perpanjangan mengalami kenaikan mulai dari 20 sampai 25 persen atau dari 400 pemohon menjadi 500 pemohon per-harinya.
“Kemudian diikuti pembuatan paspor untuk umroh yang meningkat sekitar 5 persen serta persiapan berangkat haji,” jelasnya.
Sri menyebut, untuk mengatasi peningkatan permohonan pembuatan paspor tersebut, pihaknya mengoptimalkan petugas loket pelayanan yang mulai bekerja pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB.
“Berapapun banyaknya jumlah permohonan petugas kami siap memberikan pelayanan terbaik sesuai jadwal jam kerja yang telah ditentukan,” ujar dia.
Sri juga menjelaskan, jika sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), setiap permohonan pembuatan maupun perpanjangan paspor akan diproses dengan baik dengan durasi waktu pengerjaan hingga tiga hari.
“Penyelesaian paspor 3 hari kerja setelah proses pengambilan foto biometrik, jika tidak ada kekurangan atau masalah hukum maka bisa diterbitkan paspornya,” jelasnya.
Sri menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat di wilayah kerja Imigrasi Bandung jika membuat paspor sebaiknya dilakukan dijauhjauh hari. Alasanya, sistem pembuatan paspor sudah berubah menjadi sistem antrianya dilakukan secara online.
Artinya dengan diterapkannya sistem pendaftaran online diharapkan masyarakat lebih dimudahkan dalam pengajuan permohonan.
“Jadi saat pembuatan paspor tidak perlu antri, hanya untuk mendapatkan nomor antrian,” pungkasnya.
(RBD/caca/pojokjabar)
Sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Belum Imunisasi Rubella? Yuk Segera Lakukan, sebelum Sejumlah Bahaya Ini Menghantui Si Buah Hati BEKASI – Pelaksanaan imunisasi Campak Rubella (CR) di Kota Bekasi belum memenuhi target pemerintah pusat di angka 95 persen. Saat ini, Kota Beaksi merupakan Kota kedua setelah Depok dengan cakupan di bawah target. Pemerint… Read More
Ngaku Kebal Senjata, Geng Motor di Bekasi Tantang Warga Komplek, Begini Kronologinya… BEKASI – Aksi tawuran antar geng motor di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat, berubah sasaran. Warga yang merasa resah dengan tawuran tersebut, berbondong-bondong justru melawan para anggota geng motor. Satu diantara a… Read More
Calon Sekda Hardiono, Wid dan Utomo Diajukan ke Walikota Depok DEPOK – Hardiono, Widyati Riyandani dan Sri Utomo kabar hangtanya yang saat ini diajukan ke Walikota Depok, Mohammad Idris. Kepastian itu menyusul telah selesainya, 13 calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, dites wawa… Read More
Lelang Proyek Banyak yang Gagal, Penyerapan APBD Bekasi Baru Segini CIKARANG PUSAT – Akibat banyak lelang proyek yang gagal, berdampak rendahnya penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi 2017.Dalam pembahasan sementara di sektor infrastruktur, sekitar Rp200 mili… Read More
Wabup Bandung Barat Siap Dorong Budidaya Ternak Ayam Hias BANDUNG BARAT – Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra siap mendorong pengembangan budidaya dan peternakan ayam hias yang ada di wilayahnya. Potensi ayam unik ini diyakini akan menjadi solusi alternatif meningkatkan p… Read More
0 komentar:
Post a Comment