Wednesday, 29 November 2017
Ketua DPRD Cimahi: Proyek Mangkrak, Salah Kontraktor
CIMAHI – Sejumlah proyek pembangunan masih mangkrak. Beberapa diantaranya berjalan lambat. Banyak sebab yang membuat proyek tersebut tak berjalan maksimal. Satu di antara faktornya adalah kurang teliti dalam memilih kontraktor.
Mega proyek yang belum terselesaikan diantaranya pembangunan Flyover Padasuka yang berlokasi di Jalan Cisangkan, pembangunan atap Pasar Cimindi di Jalan Mahar Martanegara serta Pasar Atas di Jalan Djulaeha Karmita.
Menurut Ketua DPRD Cimahi, Ahmad Gunawan, mangkraknya pembangunan tersebut dikarenakan oleh tidak tepatnya Pemerintah dalam memilih kontraktor. Selain itu, penunjukan langsung yang subjektif menjadi faktor utama dalam keterlambatan suatu pembangunan.
“Intinya tidak transparan dan tidak selektif dalam memilih suatu perusahaan yang akan mengerjakan suatu proyek,” kata, Agun, saat ditemui di rumahnya Jalan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara, minggu (26/11/17).
Dia melanjutkan, faktor hambatan pembangunan lainya di Cimahi yakni tidak bonafitnya perusahaan yang ditunjuk oleh pihak terkait dalam melakukan suatu pembangunan. Padahal, untuk sebuah pembangunan, banyak perusahaan yang bonafit dan telah terpercaya dalam pembangunan infrastruktur.
“Biar saja mahal, asalkan pembangunannya beres daripada nyari yang murah tapi justru mengakibatkan kerugian yang bisa duakali lipat. Kan repot kalau begini,” tuturnya.
Keberhasilan sebuah proyek itu, lanjut dia, sudah dipastikan membutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak sedikit. Seorang manajer proyek dituntut untuk memastikan sebuah proyek yang telah berjalan sesuai rencana dan tidak melebar ke arah yang salah.
“Tetapi sampai saat ini ternyata di Cimahi masih ada proyek yang lambat,” ucapnya.
Kata dia, hal itu dikarenakan pula oleh kurangnya pemantauan saat pelaksanaan. Biasanya, apabila proyek tidak dipantau dengan baik maka, kemungkinkan proyek tidak berjalan sesuai rencana semula.
“Pemantauan sangat penting untuk mengukur kemajuan sampai dimana proyek tersebut dikerjakan. Semua unsur dari pihak terkait hingga masyarakat umum bisa menyampaikan apabila ditemukan ketidak jelasan dalam suatu pembangunan. Agar tetap terpantau,” ungkapnya.
Dengan demikian, lanjut dia, pihaknya mendorong pemerinta agar lebih selektif dalam memilih perusahaan yang dipercayakan untuk mengurus pembangunan.
“Jangan sampai terjadi salah pilih perusahaan yang dipercayakan melaksanakan suatu pembangunan,” tandasnya.
(RBD/gat/pojokjabar)
Sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Kabur setelah “Gagahi” Anak Tiri, OT Akhirnya Diringkus Polres Cimahi CIMAHI – Sempat buron selama 4 bulan, pelaku pencabulan berinisial OT (48) akirnya bisa ditangkap Polisi. Ia kini harus meringkuk di sel Mapolres Cimahi serta dijerat pasal 81 dan 82 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tenta… Read More
Futsal Kabupaten Bekasi Berebut Tiket Porda XIII 2018 SUMEDANG – Tim futsal Kabupaten Bekasi harus melewati babak play off di Babak Kualifikasi (BK), untuk merebut tiket ke Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat XIII 2018 di Kabupaten Bogor.Hal itu bakal dijalani kedua tim… Read More
Seorang Buruh Tani di Bandung Barat Nekat Merampok, Polisi pun Ia “Hajar” CIMAHI – Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat, buruh tani di Kabupaten Bandung Barat ini banting setir menjadi perampok.Usianya tak muda lagi, namun dengan segala kebutuhan yang diperlukannya, TT (40) dan … Read More
Satpol PP Kabupaten Bandung Segel Tiga Minimarket Ilegal KABUPATEN BANDUNG – Tiga Minimarket ilegal di wilayah Kecamatan Baleendah, Desa Rancamanyar, Kabupaten Bandung, kembali ditutup pihak Satpol PP Kabupaten Bandung.Menurut Kasie Penyelidikan dan Penyidikan (PPNS) Satpol PP K… Read More
Pergeseran Tanah, Belasan Rumah di Cipongkor Bandung Barat Terancam Roboh BANDUNG BARAT – Belasan rumah Kampung Babakan Salam RT 04 RW 11 Desa Citalem Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam roboh . Hal itu diduga akibat adanya pergeseran tanah, karena di sekitar lokasi terdap… Read More
0 komentar:
Post a Comment