Banner 1

Wednesday 29 November 2017

Rawan Banjir dan Longsor, Kota Depok Siaga Cuaca Ekstrim


DEPOK – Warga di wilayah Jawa Barat diimbau agar mewaspadai cuaca ekstrim selama tiga hari kedepan berupa hujan lebat hingga ekstrim dan puting beliung. Peringatan dini cuaca ekstrim dari BMKG Jawa Barat ini berlaku mulai 26-28 November 2017.

Menurut keterangan BMKG, penyebab cuaca esktrim itu karena adanya tekanan rendah di Selatan Jawa sehingga mengakibatkan area belokan angin yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan.

Penyebab lainnya adalah, aliran masa udara basah dari barat sehingga menyebabkan kondisi udara di sekitar Jawa Barat menjadi sangat tidak stabil.

Interaksi kedua fenomena tersebut dengan kondisi cuaca lokal mengakibatkan beberapa potensi cuaca ekstrem di sekitar wilayah Jawa Barat antara lain, potensi hujan lebat hingga ekstrem di Kota Depok, Bogor, Bekasi, Karawang, Sukabumi Selatan, Cianjur, Bandung, Garut.

Menyikapi hal ini, Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok, M Ramdhoni menyebutkan, dalam menghadapi cuaca ekstrim pihaknya terus meningkatkan kesiapan dan selalu siaga. Setiap hari ada empat taruna yang menjalankan piket, dan taruna lainnya memonitor.

“Musim hujan dan cuaca ekstrim ini, kinerja kami tingkatkan. Memonitor titik rawan banjir dan longsor. Setiap personel dituntut siap siaga, dan peralatan yang diperlukan saat penanganan dipersiapkan,” ungkap Ramdhoni kepada Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Senin (27/11/2017).

Setiap anggota, lanjut Ramdhoni, diperintahkan maksimal satu jam setelah menerima telepon, harus sudah ada di lokasi kejadian. Masih ada sejumlah titik banjir yang patut diwaspadai. yaitu Perum Bukit Cengkeh, Perum Taman Duta, Perum BSI, Kampung Utan, Jalan Mawar Pasir Putih, jembatan UI Arah Gunadarma, jembatan Juanda, jembatan gantung Tirtajaya, jembatan gantung Pasir Gunung Selatan, Perum Wisma Harapan Mekarsari, dan Setu Pladen Beji.

“Yang di jembatan itu ada warga yang di bantaran Ciliwung. Kami selalu siaga 24 jam, dan diadakan piket setiap hari,” terang pria yang akrab disapa Big Dhonny ini.

Untuk penyelamatan, ia bersama tim juga telah menyiapkan sejumlah peralatan. Mulai dari perahu karet, tenda pleton (regu dan keluarga), genset, mesin pompa air, mesin potong, hingga logistik bantuan. Ia mengaku, terus berkoordinasi via telpon dengan warga di titik-titik banjir, khususnya yang rumahnya di wilayah bawah jembatan.

“Dalam penanganan bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang, kami juga selalu berkoordinasi dengan Satgas Banjir, PMI, DLHK, dan Damkar,” tegasnya. Perlu diketahui, potensi hujan lebat hingga ekstrim juga terjadi di wilayah Purwakarta, Subang, Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.

Selain hujan ekstrim potensi angin kencang dan puting beliung juga mengancam beberapa daerah di Jawa Barat. Yakni, Bogor, Bandung, Sukabumi, Majalengka, Kuningan, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Purwakarta, Pangandaran dan Indramayu.

Potensi gelombang tinggi di perairan juga menjadi ancaman serius. Terutama di perairan Utara dan Selatan Jawa Barat. Secara umum, BMKG menghimbau agar masyarakat mewaspadai potensi genangan, banjir, banjir bandang maupun longsor di kawasan yang berpotensi hujan lebat.

Potensi puting beliung dan angin kencang khususnya pada sore hingga menjelang malam hari, dan potensi kilat serta petir sehingga disarankan untuk tidak berlindung di bawah pohon.

Masyarakat yang beraktifitas di perairan atau Laut juga dihimbau agar waspada pada perubahan kondisi cuaca secara tiba-tiba di laut akibat adanya awan cumulonimbus. Menunda aktifitas penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda.
(RD/gun/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment