Thursday, 30 November 2017
Jumlah Penduduk Minim, Tiga SDN di Kota Bekasi Ditutup
BEKASI – Tiga sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Bekasi ditutup. Rencananya, tiga sekolah tersebut bakal digabung dengan sekolah lain. Alasannya, karena minim jumlah penduduk usia sekolah di wilayah tersebut.
Tiga SDN yang ditutup itu, SDN Medan Satria VIII, SDN Pejuang IV dan SDN Margahayu XI. Ketiganya bakal demerger alias digabung ke sekolah lain. SDN Medan Satria VIII dengan SDN Medan Satria II yang berubah nama menjadi SDN Medan Satria II di Jalan Sultan Agung nomor 47, Medan Satria.
Kemudian, SDN Pejuang IV dengan SDN Pejuang II. Setelah mengalami penggabungan menjadi SDN Pejuang II di Jl Raya Pejuang, Medan Satria.
Yang ketiga, SDN Margahayu XI dengan SDN Margahayu V. Digabungkan dengan nama sekolah hasil penggabungan menjadi SDN Margahayu V di Jl Dewi Sartika, Bekasi timur.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzie mengatakan, alasan digabungkan atau dimergernya sekolah tersebut dalam rangka efisiensi karena sekolah itu berada dalam satu komplek yang muridnya dari tahun ke tahun semakin sedikit jumlahnya.
“Sehingga, biaya operasionalnya kan sangat ditentukan dengan jumlah siswa, karena jumlah siswa itu berhubungan dengan BOS (Bantuan Operasional Siswa) dan Bosda (Bantuan Operasional Siswa Daerag),” katanya kepada Radar Bekasi (grup pojoksatu.id), Selasa (28/11/2017).
“Sekolah yang tadinya dua jadi satu, kelasnya juga. Jadi, sekolah yang di merger, ini bagian dari reformasi sekolah untuk peningkatan mutu sekolah, kan perlu pelayanan kan larinya ke efisien,” jelasnya.
Kata dia, sekolah tersebut digabungkan karena jumlah siswa dari tahun ke tahun kurang dari 200 orang siswa. Bahkan, kerap menurun setiap tahunnya dibawah angka 180 orang siswa.
Tenaga pengajar yang ada di sekolah asal akan tetap mengajar di sekolah gabungan yang sudah ditentukan. “Kalau untuk Kepsek dipindah ke sekolah lain, rata – rata sekolah begitu sudah tidak ada Kepsek, dipindah ke sekolah lain,” ucapnya.
Selain itu, aset sekolah asal sebelum dimerger menjadi aset sekolah yang baru.
“Karena usia sekolah rata – rata usia sekolah sudah tidak ada lingkungan sekolah yang di mergernya,” katanya menambahkan alasan dimergernya sekolah – sekolah tersebut.
Pihaknya juga tengah melakukan pengkajian untuk melakukan hal serupa di sekolah lainnya. Yaitu, SDN Bojong Rawalumbu III dengan SDN Bojong Rawalumbu V dan SDN Kranji III dengan SDN Kranji XV.
“Itu kan empat sekolah digabung jadi dua sekolah, sedang dilakukan pengkajian. Dipelajari dari tahun ke tahun dan lingkungan di sekitar itu bagaimana,” tuturnya.
(neo)
Sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Gerbang Tol Cijago Depok Dijatah 5.700 E-Money, Petugas GT Diklaim Masih Bertugas DEPOK – Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan Perbankan sepakat memberikan insentif ke pengguna jalan tol guna menggenjot penggunaan non tunai di gerbang tol ke angka 100 persen di akhir Oktober nanti.Insentif tersebut diberika… Read More
Pekan Ini, Komisi I DPRD Kota Bekasi Panggil Asda II Soal Seleksi Dirut PDAM TP BEKASI – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi akan memanggil Asda II Pemkot Bekasi terkait dengan seleksi Direktur Utama PDAM Tirta Patriot. Hal itu ditegaskan Ketua Komisi I, Chairoman J. Putro.Poli… Read More
YKI Kota Depok: Kanker Serviks Bisa Dideteksi Pakai Asam Cuka DEPOK – Ketua Organisasi Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Depok, Titik Endang S mengatakan, penyakit kanker serviks bisa didekteksi secara dini dengan cara mengoleskan asam cuka, tiga sampai lima persen di daerah… Read More
Perdana Dibuka, Sudah 300 Peserta Mendaftar Acara Adipura Fun Day Depok, Yuk Daftar DEPOK – Tak lama lagi perhelatan akbar di Kota Depok bakal dihelat, lebih tepatnya Minggu 5 November. Bertempat di Halaman Ruko Verbena GDC, diperkirakan ribuan jiwa bakal memenuhi acara Adipura Fun Day.Senin (16/10/17), b… Read More
Terkait Nota Kesepakatan Kerjasama Aset Daerah, Febri Diansyah: Memang Ada Tim KPK yang Ditugaskan ke Bekasi CIKARANG PUSAT – Kepala Biro Humas Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Febri Diansyah membenarkan jika pihaknya sudah turun melakukan klarifikasi terkait aduan masyarakat adanya kesalahan dalam pengelolaan aset milik daerah … Read More
0 komentar:
Post a Comment