Banner 1

Thursday 30 November 2017

Pasca Tertutup Longsor, Jalur Selatan Kereta Api Sudah Lancar


BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi II mengklaim, perjalanan kereta api via jalur selatan sudah lancar, pasca kejadian tanah longsor di kawasan antara Stasiun Bumiwaluya-Stasiun Cipendeuy, Kabupaten Garut belum lama ini.

Humas Daop II PT KAI, Joni Martinus mengatakan hingga Senin (27/11/17), pihaknya tidak menerima laporan adanya longsor susulan seperti yang dikhawatirkan.

“Sudah normal lagi, nggak ada keterlambatan atau kendala apapun,” kata Joni, saat dihubungi Radar Bandung. Meski demikian, lanjut Joni, pihaknya terus mengintensifkan pengawasan dan pemeriksaan jalur rel kereta terutama di titik-titik rawan longsor.

” 169 petugas kami siagakan di titik rawan Daop II. Kalau ada tanda-tanda longsor atau gangguan lainnya, saat itu juga ditangani, ” ucap Joni.

Untuk diketahui, jalur selatan kereta api itu memiliki panjang lintasan 386,5 kilometer yang terbentang mulai dari Cikampek di bagian barat, kota Banjar di timur, serta Cianjur di bagian selatan, dengan titik utama berada di Kota Bandung.

Daop II PT KAI yang mengelola jalur tersebut telah mengidentifikasi sedikitnya 49 titik rawan bencana yang tersebar di sepanjang jalur tersebut. Menurut Joni, pendeteksian daerah rawan bencana penting untuk mengetahui ancaman bahaya bagi perjalanan kereta.
“Titik kerawanan itu atidak hanya di wilayah Bumi Waluya dan Cipeundeuy, tapi ada juga di daerah Plered. Kemudian ada juga di wilayah Padalarang, semuanya sudah kita antisipasi,” ujarnya.

Posko penjagaan titik rawan itu sendiri, kata Joni, disii oleh petugas yang berjaga bergantian selama 24 jam. “Mereka dibekali alat keselamatan dan alat komunikasi,” kata Joni.

Selain itu, sejumlah alat berat juga disiapkan di beberapa titik. “Kemudian yang lain adalah menempatkan Alat Materi Untuk Siaga (AMUS), termasuk menyiagakan flying genk, satuan regu yang bergerak cepat ketika terjadi bencana alam,” ujar dia.

Seperti diketahui, kejadian longsor yang memutus jalur selatan itu terjadi Rabu (22/11/17), sekitar pukul 17.00. Longsor pertama kali ditemukan di KM 233+0/1 antara Bumiwaluya-Cipendeuy, terdapat longsoran menutupi jalur kurang lebih 10 meter.

Kemudian terjadi juga longsor susulan di KM 230,231,232, dan 231. Akibatnya, operasional kereta mengalami gangguan, sehingga PT KAI Daop II pun mengalihkan rute dan merombak pola operasi kereta dengan resiko terjadi penumpukan di jalur utara, dan keterlambatan sejumlah kereta.
(RBD/nda/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment