Thursday, 30 November 2017
Penyakit Katastropik Tetap Ditanggung BPJS Kesehatan
CIMAHI – Masyarakat resah dengan kabar bahwa Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak akan menanggung delapan penyakit. Delapan penyakit tersebut adalah, penyakit jantung, kanker, gagal ginjal, stroke, thalasemia, sirosis hati, leukimia, dan hemofilia.
Salah seorang warga Cihanjuang, Kota Cimahi, Lucky Permana (22) mengaku, dirinya mengetahui hal tersebut dari sebuah media informasi yang menyebutkan, dengan defisit yang terus menggunung BPJS Kesehatan tidak akan membiayai lagi beberapa penyakit.
“Kok bisa defisit. Kalau gitu mah buat apa bayar, kalau tidak bisa digunakan. Jelas suatu kerugian buat masyarakat, bukan saya saja, yang lain juga pasti bertanya,” katanya.
Menanggapi kabar tersebut, Seketaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Fitriani Manan, meminta agar masyarakat untuk tidak resah dengan mencuatnya kabar tersebut. Sebab, hingga saat ini, pihaknya belum menerima pemberitahuan terkait kabar itu.
“Belum ada pemberitahuan dari BPJS secara langsung, bahkan dari Dinkes provinsi juga belum memberi petunjuk. Jadi belum ada informasi yang jelas. Kita juga baru tau berita itu dari media masa,” kata Fitri, saat ditemui diruang kerjanya, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Senin (27/11/17).
Menurutnya, jika ada perubahan atau peraturan baru, pihaknya selalu mendapat surat dari kementerian kesehatan atau langsung mendapat konfirmasi dari pihak BPJS.
“Tentu akan ada sosialisasi dulu, tidak akan langsung,” ucapnya.
Dia menjelaskan, Jika melihat amanat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pertama, tidak diperbolehkan memungut biaya dari pasien dan kedua, Pemerintahkan sudah mewajibkan 2019 Universal Health Coverage (UHC) dimana pemerintah daerah harus mendaftarkan masyarakat miskinnya dan perusahaan diwajibkan pula mendaftarkan, maka akan menjadi satu masalah jika pembiayaan pengobatan masih ditanggung masyarakat peserta BPJS Kesehatan.
“Jika ada penarikan biaya untuk rawat inap saja, itu sudah menjadi masalah walupun, iurannya tidak besar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Kota Cimahi, Yudha Indrajaya menegaskan, jika pemberitaan mengenai penghapusan tanggungan untuk 8 penyakit katastropik oleh BPJS Kesehatan tidak benar.
“Berita yang beredar itu hoax. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Dirut BPJS Kesehatan, 8 penyakit katastropik masih ditanggung oleh BPJS,” katanya.
Dia melanjutkan, delapan penyakit katastropik ini memang menjadi penyakit yang menyedot pembiayaan perawatan paling besar di seluruh rumah sakit mitra BPJS.
“Memang pembiayaan yang dikeluarkan secara keseluruhan itu hampir 20 persen, hanya untuk menanggung biaya perawatan penyakit katastropik,” ujarnya.
Yudha mengimbau, agar masyarakat peserta BPJS Kesehatan tidak termakan sebuah isu yang tidak jelas kebenarannya.
“Mengenai penghapusan tanggungan untuk delapan penyakit katastropik. Semua tetap berjalan seperti prosedur yang berjalan selama ini,” pungkasnya.
(RBD/gat/pojokjabar)
Sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Kepala DLH : Sekolah Adiwiyata Dukung Peraihan Adipura di Kota Bekasi BEKASI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Lutfi berjanji instansi yang dipimpinnya akan memberikan apresiasi penghargaan Adhiwiyata bagi sekolah yang kebersihanya dinilai baik.Beberapa sekolah yang mendapa… Read More
Serba Terbatas, BK Porda Paralayang Terkesan Dipaksakan SUMEDANG – Ketua Persatuan Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI) Jawa Barat, Dharmawan Sirin, mengakui masih banyak kendalan dijumpai pada tahapan Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat XIII, Kab… Read More
Pembangunan Kios Kuliner di Duta Harapan Bisa Sebabkan Banjir BEKASI – Ketua Umum Kaukus Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Benny Tunggul menilai, pembangunan kios kuliner di Duta Harapan Telaga Mas telah menyalahi aturan.Benny menjelaskan, pembangunan kios Kuliner di Duta Harapan Telaga … Read More
Hasil Survei: Rahmat Effendi Akan Tetap Unggul di Pilkada Kota Bekasi, Asal… BEKASI – Hasil survei petahana Rahmat Effendi disebut-sebut terus meningkat. Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi itu berada di atas dan jauh meninggalkan pesaing-pesaingnya.“Naiknya elektabilitas terhadap calon petahana Ra… Read More
Bekasi Book Fair Dinilai Tidak Efektif dan Menghabiskan Anggaran CIKARANG PUSAT – Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Danto menilai, kegiatan Bekasi Book Fair 2017 yang diselenggarakan Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah (Basipda) mulai 20 hingga 29 November 2017, tidak efektif.… Read More
0 komentar:
Post a Comment