Wednesday, 15 November 2017
Banjir di Kabupaten Bandung Makin Meluas
KABUPATEN BANDUNG – Banjir semakin meluas menggenangi Kabupaten Bandung. Bahkan, tinggi muka air (TMA) merendam tiga wilayah terdiri Kecamatan Baelendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot sudah mencapai dua meter.
“TMA di Kecamatan Baleendah 20-200 cm, Dayeukolot 10-190 cm dan Bojongsoang 10-130 cm,” kata Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung Tata Irawan, Selasa (14/11/17).
Tata menuturkan banjir disebabkan curah hujan tinggi sehingga Sungai Citarum meluap dan menggenangi ribuan rumah warga di kecamatan tersebut.
“Curah hujan sangat tinggi terjadi sore sampai malam di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung sehingga Sungai Cikapundung, Sungai Cusangkuy dan Sungai Citarum meluap ke permukiman,” katanya.
Ia menjelaskan banjir di Kecamatan Baleendah menerjang Kelurahan Andri dan Kelurahan Baleendah yang menggenangi delapan RW, lalu di Kecamatan Dayeuhkolot terjadi Desa Dayeuhkolot, Desa Citeureup dan Kelurahan Pasawahan dengan merendam 21 RW, untuk Kecamatan Bojongsoang banjir terpantau merendam 2 RW di Desa Bojongsoang.
“Jumlah pengungsi di tiga kecamatan sekitar 140 KK terdiri 466 jiwa, 64 lansia, 47 balita, 6 ibu menyusui. 3.827 rumah, 10 gedung sekolah, 8 fasilitas umum dan 27 tempat ibadah terendam banjir,” sebutnyanya.
Abdul Faisal (40) salah seorang warga Kampung Cilisung RT 02 RW 03 Desa/Kecamatan Dayeuhkolot mengatakan, genangan air di rumahnya sejak sepekan ini tak kunjung surut.
Bahkan cenderung naik, karena memang hujan deras masih turun mengguyur wilayah hulu Sungai Citarum dan kawasan Bandung Raya. Saat ini ketinggian air di dalam rumahnya sekitar dads orang dewasa atau sekitar 1,5 meter.
Menurutnya, sebagian warga yang mengungsi berada di Kantor Desa Dayeuhkolot, Pom bensin dan di beberapa mesjid yang tak terkena banjir.
Sedangkan yang masih bertahan di lantai dua rumah masing masing pun jumlahnya masih lumayan banyak mencapao ratusan rumah termasuk di rumahnya.
Camat Daujarkolot Yiyin Sodikin mengatakan, banjir di Dayeuhkolot tidak bisa dihindari. Sebab, wilayahnya merupakan titik pertemuan sungai dari wilayah Sumedang, Majalaya, sungai Cisangkuy dan sungai Cikapundung.
(RBD/apt/pojokjabar)
Sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Ratusan Ribu Warga Pra Sejahtera yang Berada di Kabupaten Bekasi Belum Tercover Kis CIKARANG PUSAT – Dari 468 ribu jiwa Warga Pra Sejahtera, sekitar 130 ribu di Kabupaten Bekasi belum tercover Kartu Indonesia Sehat (KIS).Hal ini disampaikan Kepala Kantor Cabang Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Keseha… Read More
Ahmad Syaikhu Optimis Maju Bersama Deddy Mizwar di Pilgub Jabar BEKASI – Kabar pencabutan dukungan untuk pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu, nampaknya tak berpengaruh. Buktinya, pasangan tersebut dipastikan bakal tetap maju di Pilgub Jawa Barat 2018, sekalipun Gerindra mencabut dukung… Read More
Warga-Pedagang Serahkan Kajian Ilmiah Penolakan SSA ke DPRD Kota Depok DEPOK – Forum RW Kelurahan Depok Jaya menyerahkan kajian ilmiah penolakan Sistem Satu Arah (SSA), Ke DPRD Depok kamis (5/10/17). Usaha terakhir ini dilakukan forum ingian mentahui sejauh mana dewan membela rakyat.“Kami se… Read More
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Perangi Obat Ilegal BANDUNG – Banyaknya kasus penyalahgunaan obat beberapa pekan lalu mendorong Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mencanangkan Aksi Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat yang telah diselenggarakan di Bumi Pe… Read More
Warga Asing Terperosok ke Parit di Bandung, Ridwan Kamil Minta Maaf BANDUNG – WaliKota Bandung Ridwan Kamil prihatin atas peristiwa yang menimpa Maria Jozefine Mathil turis asal Belanda yang terperosok masuk parit di kawasan Ir H Djuanda (Dago) Selasa (3/10/2017).“Atas nama Pemkot Bandun… Read More
0 komentar:
Post a Comment