POJOKJABAR.com, BOGOR – Terungkapnya aktivitas bercocok tanam empat pakar pertanian WN Tiongkok di Sukamakmur, menjadi tamparan keras bagi Kabupaten Bogor.
Seperti diketahui, Bumi Tegar Beriman adalah gudangnya ahli-ahli pertanian yang lahir dari rahim Institut Pertanian Bogor (IPB). Namun kekayaan sumber daya alam Bogor, justru digarap orang asing.
Pertanyaan yang muncul kemudian, berapa persen sarjana pertanian yang
benar-benar turun ke sawah atau ladang? Faktanya, jarang dijumpai
petani-petani muda, atau sarjana yang menerapkan ilmu dan perkembangan
teknologi di lahan pertanian.
Yang ada kebanyakan tubuh kekar para petani lansia dengan kulit keriput di sekujur wajah dan tubuhnya.Bayan (70) salah satunya. Tubuh renta petani asal Cisarua, Kabupaten Bogor ini masih kokoh menggarap sawah. Saban hari, kakek satu ini tak pernah lepas dari cangkul dan arit. Perkakas khas para petani.
“Anak kerja di kota, gak minat nyawah. Kalau gak saya, istri mau makan apa? Dibiarkan, bisa-bisa sawahnya hilang,” tuturnya.
Begitulah potret pertanian di Kabupaten Bogor. Regenerasi petani di daerah yang kaya akan sumber daya alam ini berjalan lamban. Di kawasan Puncak, Cisarua saja, hanya tersisa 2.130 petani saja.
Sumber:pojok jabar
Uploader: M Ikhsan Ramdani
0 komentar:
Post a Comment