JawaPos.com - Muda, cantik, dan tegas. Itulah tiga
kata yang muncul ketika bertemu sosok langka di dunia perwasitan
Indonesia. Dia adalah Alenne Theresia Laloan, salah satu wasit perempuan
Indonesia yang bisa membuat suasana pertandingan lebih adem melalui
senyum dan ketenangannya.
Berawal dari sebuah rasa kepenasaran, akhirnya
malah menjadi sebuah aktivitas yang terus digeluti Alen-sapaan karibnya.
Di awal wawancara dengan Jawa Pos, dia menceritakan bagaimana bisa
tertarik dengan dunia perwasitan.
Dalam sebuah pertandingan futsal, dia sempat
heran karena tidak ada pengadil perempuan di lapangan. ”Lalu saya
berfikir dan bertanya, apa memang tidak boleh atau bagaimana?” ujarnya
membuka pembicaraan di Stadion Gagak Hitam, Petukangan, Jakarta Selatan,
beberapa waktu lalu.
Rasa penasarannya pun terjawab setelah dia menanyakan langsung kepada
wasit yang memimpin pertandingan futsal. ”Setelah ditanya, dia (wasit,
Red) bilang boleh kok. Cobain saja,” katanya menirukan ucapan sang wasit
tersebut.
Alene tidak pikir panjang. Tidak lama setelah
mengikuti kejuaraan futsal, perempuan kelahiran Magelang itu lalu
mengambil lisensi wasit futsal pada 2016. Saat itu, dia mengaku hanya
modal nekat. Sebab, dia benar-benar buta dan tidak tahu apa-apa tentang
perwasitan.
Seiring berjalannya waktu, alumnus SMAN 2 Jakarta
itu mendapat tawaran untuk jadi wasit sepak bola dengan lisensi C3 pada
2018. ”Belum lama ada rekomendasi juga dari Provinsi DKI, jadi langsung
naik menjadi C2,” tuturnya lantas memberikan senyum manja.
Setelah mendapat lisensi tersebut, praktis Alen
lebih banyak memimpin pertandingan sepak bola. Mengenai perbedaan,
perempuan yang ketika diwawancarai mengenakan jas hitam dengan celana
jeans itu mengakui kalau memimpin laga sepak bola lebih keras ketimbang
futsal.
Dia mencontohkan, pada pertandingan futsal
pelanggaran sedikit saja bisa langsung meniup peluit. Sedangkan, di
sepak bola, kalau tackle bersih dan mengenai bola itu tidak bisa dibilang foul. ”Jadi sepak bola lebih keras,” ucapnya sambil membetulkan rambutnya yang terkuncir.
Mahasiswi jurusan Public Relation IISIP Jakarta
itu nengaku sudah memantapkan hatinya untuk bergelut di dunia wasit
ketimbang menjadi pemain. Ada beberapa hal yang menjadi dasar
pertimbangannya. Misalnya, dia melihat peluang di wasit lebih terbuka
lebar.
”Dari segala sisi (wasit, Red) punya banyak
kelebihan. Terus habis itu juga bisa menjadi pencaharian meskipun saat
ini belum yang utama karena masih kuliah. Tapi, dari situ, bisa biayai
kuliah sendiri sama bantu orang tua. Jadi saya berpikir, 'oh kayaknya di
sini (jadi wasit) aja deh',” tutur perempuan berusia 20 tahun itu.
Selama menjadi wasit, perempuan yang biasa
merayakan ulang tahun setiap 10 Agustus itu mengaku banyak memiliki
pengalaman unik. Termasuk pengalaman menyebalkan akibat disepelekan tim
yang bertanding.
”Ya, biasanya karena kita cewek, jadi
diistimewakan gitu. Lebih banyak disuruh duduk saja sama pemain, yang
penting dibilang ada saya di situ,” ungkapnya sambil tertawa geli. Dalam
memimpin pertandingan, dia mengaku selalu membawa dirinya untuk enjoy
dan lebih sering tersenyum.
Namun, sebagai wasit, banyak juga rintangan yang
dihadapi ketika memipin pertandingan. Mengenai pengalamannya memimpin
pertandingan, Alen juga mengaku pernah merasa tidak dihargai. Terlebih,
ketika memimpin laga antara klub yang cukup memiliki nama.
”Ada tim yang merasa terkenal dan wow gitu, jadi tidak bisa hargai saya. Agak seenaknya. Tidak mau terima keputusan saya,” ucapnya sebal.
Lantaran hal itu, pemain lawan dihajar sama
pemain dari tim tersebut. Tapi, dia mencoba memberikan ketegasannya
dengan mengeluarkan kartu. ”Dia cuma bilang, makanya yang benar. Padahal
untuk peraturan dan segala macam, mereka itu tidak ada apa-apa. Ya
mungkin mereka merasa wow dari situ,” keluhnya.
Pengalaman lain yang tak kalah menyebalkan
didapatnya ketika pemain lawan tidak terima saat mendapatkan kartu.
”Waktu itu pernah juga sih, pemain tendang bibir pemain
lawannya, otomatis saya kartu dong. Tapi dia nggak terima dan datangi
saya. Dia mau ngomong apa, ya saya tetap tenang,” ungkapnya.
Ya, ketenangan
dikatakannya cukup penting ketika memimpin. ”Kekuasaaan kita kan di
kartu, kalau kita ngejawab, yang pertama belum tentu itu menyelesaikan
masalah. Lalu yang kedua malah bisa buat tambah panas,” jelasnya.
Namun,
selesai pertandingan pemain tersebut meminta maaf. ”Lalu saya bilang,
jangan kaya gitu lah. Kan di sini semua orang cari makan. Kadang kaya
gitu, bercanda seperti itu,” tuturnya tersenyum
.
Alen juga
mengungkapkan, wasit perempuan, khususnya di Jakarta saat ini sudah
cukup banyak. Jumlahnya hampir 10 orang. Namun, dia mengaku masih kurang
mendapat ekspos. Oleh sebab itu, untuk meluaskan jaringan, dia menjalin
pertemanan dengan seluruh pihak tidak hanya ketika ada pertandingan.
”Kami tetap jalin pertemanan di luar. Kalau yang lain mungkin kurang sosialisasi dan pendekatan,” paparnya.
Ya, selain menjalin hubungan yang baik, Alen cukup dikenal di media sosial. Foto-fotonya ketika memimpin pertandingan ditambah senyum tipisnya itu seringkali viral. Hal itu membuat netizen tidak sanggup menahan diri untuk tidak menggodanya.
Meski begitu, Alen tidak ingin candaan dan rayuan
yang dilancarkan kepadanya dibawa ke perasaan. ”Kalau saya pribadi
nanggapinya bercanda saja. Mereka juga kan bercanda, ya dibawa asik
saja. Kalau lagi mood saya bales satu-satu. Kadang suka senyum-senyum,
ya ampun ada ada saja. Kayak gitu,” ungkapnya lalu tertawa sambil
menggeleng-gelengkan kepala.
Ke depan, jika lancar, dia ingin memimpin pertandingan di level nasional.
Dalam regulasi, dia menyebut tidak ada larangan bagi wasit perempuan
memimpin liga kasta tertinggi. Namun, saat ini, fokusnya lebih banyak
untuk menambah jam terbang dan melatih fisik seperti fitness dan lari.
Monday, 15 October 2018
Home »
» Alenne Theresia Laloan, Pengadil Perempuan yang Bikin Adem
Alenne Theresia Laloan, Pengadil Perempuan yang Bikin Adem
Related Posts:
Inilah Eksepsi Lengkap Dahlan Iskan, Mengharukan… Dahlan Iskan saat mengikuti sidang di Pengadilan Tipiikor Surabaya. POJOKSATU.id, SURABAYA – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan membacakan eksepsi atau nota keberatan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi … Read More
Video Ibu Pegawai Mahkamah Agung Cakar Polisi Viral di Medsos Bikin Heboh nsiden ibu cakar polantas/fb POJOKSATU.id, JAKARTA – Video seorang ibu diduga pegawai Mahkamah Agung terlibat insiden kekerasan di Kawasan depan Santa Maria Jalan Jatinegara Barat, Selasa (13/12/2016) pagi tadi. Video… Read More
Final Piala AFF 2016 Indonesia Vs Thailand, Presiden Jokowi ‘Absen’ POJOKSATU.id, BOGOR–Perjuangan Timnas Indonesia pada leg pertama final Piala AFF 2016, Rabu (14/12/2016) malam WIB dipastikan tanpa dukungan langsung Presiden RI, Joko Widodo. Jokowi tidak akan hadir di Stadion Pak… Read More
Relawan Ahok-Djarot Laporkan Mantaf Staf Ahli SBY ke Polda Metro, Ini Gara-Garanya Ahok POJOKSATU.id, JAKARTA – Komunitas relawan Ahok-Djarot melaporkan bekas staf ahli Presiden kelima Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Polda Metro Jaya, Selasa (14/12/2016). Menurut Ketua Komunitas relawan Kotak Adja … Read More
Tangisan Ahok Dianggap Air Mata Buaya Ahok menjalani sidang di pengadilan. POJOKSATU.id, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Yandri Susanto meragukan ketulusan Basuki T Purnama saat menangis pada persidangan dengan agenda pembacaan surat dakwaan dan eksepsi per… Read More
0 komentar:
Post a Comment