Banner 1

Wednesday, 22 November 2017

Serba Terbatas, BK Porda Paralayang Terkesan Dipaksakan


SUMEDANG – Ketua Persatuan Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI) Jawa Barat, Dharmawan Sirin, mengakui masih banyak kendalan dijumpai pada tahapan Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat XIII, Kabupaten Bogor.

Kendala yang dihadapi mencakup pada regulasi dan aturan yang kerap menjadi permasalahan teknis yang dirasakan tiap Pengurus Cabang (Pengcab) Paralayang saat ini.

Seperti Babak Kualifikasi (BK) Porda yang berlangsung di Sumedang. Keterbatasan anggaran dan perpindahan lokasi sempat menjadi kendala.

“Kita bekerja keras, sejauh ini bisa dimaksimalkan meskipun serba terbatas,” ujar lelaki yang juga bagian dari Technical Delegate (TD) cabor paralayang pada Porda XIII 2018.

Pada pelaksanaan BK yang dihelat di Kampung Toga, Sumedang, ada beberapa nomor yang terpaksa ditiadakan. Meskipun dalam pelaksanaan porda 2018 tetap dipertandingankan.

“Di BK kita memperebutkan 12 nomor, empat utama ketepatan mendarat, kemudian yang tidak mengambil nomor sekarang mereka ngambil Cross Country,” katanya.

Lebih lanjut, untuk nomor lintas alam, memang berbeda dengan ketepatan mendarat. Jadi di BK 12 nomor, empat utama ketepatan mendarat, lintas alam jarak terbatas, tandem dan lintas alam terbuka.

“17 medali di BK ini, jadi BK hanya 12 nomor. Waktu terbatas, anggaran terbatas. Jika kita melakukan lintas alam terbuka, akan menghabiskan banyak biaya,” lanjutnya.

Dharmawan menambahan, tahapan BK diakuinya juga dirundung ketidak jelasan baik dari mulai anggaran hingga persiapan tuan rumah.

“Satu permasalahan lain pada BK, yakni venue. Dari Provinsi bahwa puncak di renovasi total dan baru bisa digunakan 2018. Karena BK ini salah satu syarat menyaring, di porda XIII nanti, kita tetap melakukan BK. Namun melakukannya di kampung toga, untuk lintas alam kemungkinan di darma raja, Kabupaten Sumedang,” bebernya.

Pada pelaksanaan BK, kendala cuaca juga dialami panitia sehingga menghambat beberapa pertandingan.

“Untuk nomor lainnya memang sangat bergantung dengan kondisi alam. Untuk lintas alam, yang tidak dipertandingkan di bk porda, karena perlu anggaran besar terutama dalam poenjeputan karena jarak memang tidak bisa ditebak. Kalau lintas alam, jelas anggarannya akan gila- gilaan dan besar. Saat ini dengan 65 juta, kita bisa melaksanakan 104 dari 15 pengcab,” tandasnya.
(dan)

Sumber:pojoksatu.id

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment