Thursday, 16 November 2017
Pemkab Bandung Barat Wacanakan E-Tourism untuk Mempromosikan Objek Wisata KBB
KABUPATEN BANDUNG – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat mewacanakan penerapan e-tourism untuk menarik kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata setempat.
E-tourism ini memanfaatkan teknologi informasi dalam mempromosikan, mengelola, dan mengembangkan pariwisata.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB Cucu Hertika mengungkapkan, program E-tourism ini dinilai lebih efektif karena membidik pasar dalam jaringan (daring/online). Hal ini seiring dengan terus meningkatknya pengguna gawai di tanah air dan seluruh dunia.
“Saat ini sedang kami persiapkan menuju e-tourism. Kami juga lakukan MOU dengan lembaga seperti BUMN dan BUMD untuk pengembangan pariwisata ke depan,” kata Cucu kepada wartawan, Senin (13/11/17).
Cucu menargetkan, pada 2018 nanti ada 3 juta kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara terhadap sejumlah objek wisata di KBB. Untuk pasar mancanegara, pihaknya membidik Negara-negara Timur Tengah, Eropa, dan Amerika.
Dia mengakui, kunjungan wisatawan ke KBB saat ini masih didominasi objek-objek wisata yang dikelola swasta, terutama di Kecamatan Lembang. Namun, dia juga terus berupaya mengembangkan tiga objek wisata yang dikelola Pemda, yakni Curug Malela, Situ Ciburuy, dan Guha Pawon.
“Dari tiga objek wisata itu, kami hanya dapat Rp 48 juta per tahun. Sementara untuk objek wisata yang sudah dikerjasamakan seperti Maribaya, itu hanya dapat Rp 226 juta per tahun. Tapi untuk tahun ini kami beruntung, karena sudah bisa surplus,” ujar Cucu.
Lebih lanjut Cucu menambahkan, pendapatan dari sektor wisata di KBB ini ke depan juga perlu didukung sarana transportasi yang andal. Apalagi, PAD dari ketiga objek wisata yang dikelola pemerintah itu masih belum maksimal.
“Kunjungan wisatawan ini merupakan indikator kinerja dinas. Jadi, perlu dukungan infrastruktur yang baik,” katanya.
Salah satu objek wisata yang tengah dilakukan penataan, yaitu Curug Malela di Kecamatan Rongga. Objek wisata ini terkenal dengan air terjunnya yang kerap disebut sebagai miniatur Niagara Falls di perbatasan Amerika Serikat-Kanada.
Saat ini, akses jalan menuju objek wisata tersebut sudah cukup baik. Meski demikian, penataan di areal objek wisata itu masih belum memadai. Berbagai fasilitas seperti tempat parkir, toilet, dan tempat pedagang masih minim. Hal ini menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk dibenahi.
“Tugas kami adalah menyiapkan insftratruktur ini. Sebab dengan infrastruktur yang baik, otomatis ekonomi masyarakat pun akan meningkat dan berkembang,” ujar Bupati Bandung Barat Abubakar.
(RBD/bie/pojokjabar)
Sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
WTP di Kabupaten Bandung Barat Terganjal Penataan Aset KABUPATEN BANDUNG – Pengelolaan Keuangan dan Penataan Aset akan menjadi fokus utama Pemkab Bandung Barat untuk memperoleh predikat Wajat Tanpa (WTP) Syarat dari BPK RI Bupati Bandung Barat, Abubakar mengatakan, untuk memu… Read More
Pertina Kabupaten Bekasi Tunggu Kepastian Regulasi Porda XIII 2018 BEKASI – Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Bekasi masih menunggu kepastian regulasi Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII dari Pertina Jawa Barat.Sebelumnya, pengurus daerah (Pengd… Read More
Perceraian di Kota Cimahi Sebabkan Kemiskinan CIMAHI – Jumlah perceraian rumah tangga yang tinggi akan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Di kota Cimahi, Kantor Kementerian Agama Cimahi telah merilis jumlah perceraian setiap tahunnya.Hasilnya, untuk setiap tahun… Read More
Program KB Lahirkan Keluarga Sejahtera BANDUNG – Pemerintah terus berupaya menekan laju pertumbuhan penduduk. Salah satunya mengajak masyarakat untuk menerapkan program Keluarga Berencana (KB). Program tersebut dinilai ampuh untuk membina keluarga berkualitas,… Read More
Hasil Survei Indocon: Posisi Ridwan Kamil Belum Aman BANDUNG – Lembaga Survei Indocon mencatat Ridwan Kamil di peringkat pertama sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Meski begitu, posisi Wali Kota Bandung itu masih rentan disalip oleh pesaingnya.Direktur Eksekutif Indocon, Fa… Read More
0 komentar:
Post a Comment