Tuesday, 14 November 2017
Perceraian di Kota Cimahi Sebabkan Kemiskinan
CIMAHI – Jumlah perceraian rumah tangga yang tinggi akan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Di kota Cimahi, Kantor Kementerian Agama Cimahi telah merilis jumlah perceraian setiap tahunnya.
Hasilnya, untuk setiap tahun terjadi sekitar 4 ribu sampai 5 ribu pasangan yang menikah dengan rata-rata usia 20-24 tahun. Ironisnya, angka perceraian yang terjadi pada setiap pasangan yang telah menikah justru lebih tinggi, yakni sekitar 6 ribu kasus perceraian setiap tahunnya.
Dengan demikian bisa diasumsikan, setiap bulannya, di Kota Cimahi ada sekitar 400 pasangan yang menikah, sedangkan angka perceraiannya mencapai 500 kasus setiap tahunnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cimahi, Cece Hidayat, mengatakan, banyaknya kasus perceraian yang terjadi berpotensi menambah angka kemiskinan. Terlebih, dari rata-rata pemohon perceraian kebanyakan diakibatkan oleh faktor ekonomi.
“Tapi ada juga yang diakibatkan oleh media sosial yang akirnya muncul perselingkuhan. Intinya kesiapan mental yang sangat minim,” katanya.
Dia melanjutkan, melanjutkan, kebanyakan pasangan yang memilih untuk bercerai merupakan pasangan yang menikah dalam usia muda antara 20-24 tahun.
“Biasanya diusia muda masing-masing individu selalu mempertahankan egonya. Pada nggak mau ngalah jadinya,” ucapnya.
Untuk menekan tingginya angka perceraian, Kementerian Agama memiliki program bimbingan perkawinan yang nantinya, setiap pasangan yang hendak menikah, wajib mengikuti bimbingan perkawinan dan akan mendapatkan sertifikat untuk salah satu persyaratan menikah.
Dalam bimbingan itu, diberikan materi mengenai doa bersenggama dengan pasangan. Kemudian cara membersihkan hadas setelah bersetubuh lalu, bagaimana memprogram kehidupan rumah tangga setahun, dua tahun, sampai seterusnya.
“Sejauh ini, hal-hal yang mendasar seperti itu belum banyak diketahui. Yang terpenting kita membantu mereka merencanakan masa depan perkawinan mereka,” pungkasnya.
(RBD/gat/pojokjabar)
Sumber:Pojoksatu.id
Related Posts:
Nikah Massal 2017 di Kota Bandung ‘Diserbu’ 40 Pasangan BANDUNG – Sebanyak 40 pasangan dinikahkan dalam kegiatan nikah masal yang digelar di Pendopo Kota Bandung. Para pengantin tidak hanya berasal dari Kota Bandung, tetapi juga wilayah sekitar Kota Bandung, seperti Kab. Bandun… Read More
Berbagai Pelanggaran Patut Diwaspadai Jelang Pilkada 2018 BEKASI – Bawaslu Provinsi Jawa Barat meluncurkan pembentukan Tim Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) di Kota Bekasi. Tim ini akan siap menindak pelanggaran di Pilkada Kota Bekasi 2018.Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Bar… Read More
Pangdam Siliwangi Beri Motivasi Penggiat Lingkungan Se-Jawa Barat BANDUNG – Kodam III Siliwangi gebrakan awal mengumpulkan penggiat Lingkungan se Jawa Barat di Makodam Siliwangi dirasakan para penggiat ibarat mendapat darah baru.Di Aula Silihwangi Kodam III Siliwangi , Senin (20/11/17) ,… Read More
Pemkot Cimahi Gandeng Swasta Buka Lapangan Kerja CIMAHI – Penyediaan 1.000 lapangan kerja yang dilontarkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi periode 2017-2022 Ajay M Priatna-Ngatiyana bakal diwujudkan dengan kerjasama bersama pihak swasta.Pelatihan keterampilan akan d… Read More
Pilkada Kota Bekasi, Gerindra Bentuk Poros Baru Jika… BEKASI – Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bekasi, Ibnu Hajar Tanjung, mengaku tidak akan merapat ke petahana Rahmat Effendi di Pilkada Kota Bekasi 2018 mendatang.“Jika PKS nanti merapat ke Golkar, kita sudah menyiapkan opsi … Read More
0 komentar:
Post a Comment