JAKARTA-RADAR BOGOR, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar warga yang berada tak jauh dari pusat gempa untuk sementara menjauh dari bangunan rumah maupun gedung. Sebab ancaman terjadinya gempa susulan masih ada.
“Kami mengimbau agar masyarakat menjauh dari bangunan. Karena gempa-gempa susulan masih terjadi. Sampai kapan, sampai tak terjadi gempa susulan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui di kantor BMKG Jogjakarta, Jumat (28/9) malam.
Selain itu, bangunan di sana juga telah diguncang beberapa kali gempa. Yaitu sekitar pukul 14.00 WIB dengan kekuatan magnitudo 6 dan pukul 17.02 WIB, magnitudo 7,4.
Akibat guncangan gempa itu, dikhawatirkan bangunan di sana kondisinya sudah berubah dan dapat mengancam jiwa. Karena ada kemungkinan juga, rumah atau gedung tak masuk kriteria tahan gempa.
“Kalau bangunan tahan gempa, diguncang magnitudo 5 tak akan roboh,” kata Dwikorita.
Gempa bumi tektonik yang berpusat di 26 km utara Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) sore itu setidaknya menyebabkan 1 orang meninggal. Puluhan luka-luka dan juga banyak rumah serta bangunan rusak.
Selain di Donggala, gempa itu juga dirasakan di beberapa daerah. Seperti Toli-toli, Gorontalo, Poso. Kemudian Majene, Soroako, Kendari, Kolaka, Konawe Utara, Bone, Sengkang. “Di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Makassar, Gowa, dan Toraja juga dirasakan,” ucapnya.
Gempa itu menimbulkan tsunami dengan level siaga. Namun terjadinya tsunami ini tak berlangsung lama, kemudian peringatan dini dari BMKG pun diakhiri. “Bukan dicabut, tapi diakhiri. Karena memang terjadi tsunami,” pungkasnya. (ysp)
0 komentar:
Post a Comment