Banner 1

Monday, 25 June 2018

Kembangkan Argo Pertanian Perkotaan Lewat Yumina dan Bumina



Lahan yang sempit kerap menjadi kendala bagi masyarakat perkotaan untuk bertani. Namun, dengan berkembangnya sistem tanam hidroponik dan aquaponik, Dinas Pertanian (Distani) Kota Bogor mengembangkan yumina dan bumina. Seperti apa metodenya?
Laporan: Muhammad Aprian Romadhoni
Ditemui di kantornya, Kepala Bidang Penyuluhan Distani Kota Bogor, Dian Herdiawan, menjelaskan yumina merupakan akronim dari sayuran dengan ikan. Sedangkan, bumina adalah buah dan ikan. Teknologi ini memanfaatkan kolam ikan sebagai media pertumbuhan tanaman.
Ciptaan Kementerian Kelautan dan Perikanan ini dipercaya mampu mendokrak agro pertanian dan edukasi perkotaan. “Cara kerjanya menggunakan kolam ikan,” kata Dian kepada Radar Bogor.
Kolam ikan bisa dibuat sendiri, dari terpal dan kayu. Untuk mediannya, disediakan pot berukuran sedang. Di sana bisa ditanami sayuran. Apa keunggulannya? Lanjut Dian, akan ada pipa yang terkoneksi ke pot. Air akan mengalir dari kanan sampai kiri pot.
Selain itu, yumima dan bumina ini mampu diterapkan di lahan sempit. Selama perawatan juga tidak perlu menggunakan pupuk. Sebab, nutrisi dipasok dari feses kotoran ikan. Ikan yang dipergunakan adalah ikan air tawar, di antaranya lele dan ikan mas.
“Ini adalah hasil organik. Selain panen sayur juga sekali panen bisa sampai satu ton ikan,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil uji sampling diperoleh kelulusan hidup 100 persen (15 hari masa tanam). Sedangkan, konversi pakan 0,76 sehingga dianggap efisien serta direkomendasikan untuk dikembangkan oleh kelompok tani di Bogor. Tentunya, didampingi oleh penyuluh pertanian dan perikanan lapangan.
Saat ini, Distani tengah mengembangkan di enam lokasi. Kawasan Pendidikan Pertanian Terpadu Kampung Legok Muncang Kelurahan Cipaku, Laboratorium Lapangan Distani di Kelurahan Cipaku, kawasan Agroeduwisata Ciharashas Kelurahan Multaharja, dan tiga kelurahan; Sukaresmi, Katulampa, dan Situgede.
Yumina dan bumina mulai dikembangkan di Kota Bogor sejak 2016 dan mulai disosialisasikan oleh Ditjen Budidaya KKP sejak 2006. Visinya, mewujudkan argrobisnis perkotaan yang ramah lingkungan dan berdaya saing ekonomi.
Oleh karenanya, kata Dian, Distani mengajak warga jika ingin mengembangkan teknologi ini.(don/c)

Sumber : Radar bogor

Related Posts:

  • Masjid Insantama Diresmikan BOGOR–Demi memfasilitasi siswa dalam kegiatan keaga­maan, Sekolah Islam Terpadu (SIT) Insantama men­dirikan masjid di area sekolah yang berlokasi di Jalan Hegarmanah IV Nomor 47, Gunung Batu, Bogor. Masjid ini diresmikan… Read More
  • SMA Kosgoro Sosialisasi Ujian Masuk PTN BOGOR–Orang tua siswa kelas 12 SMA Kosgoro mengikuti sosialisasi ujian sekolah berstandar nasional (USBN), ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan masuk perguruan tinggi negeri pada Sabtu (19/1) di Aula Solidaritas SMA… Read More
  • Ummul Quro Cetak Atlet Panahan BOGOR–Olahraga memanah merupakan salah satu cara melatih kebugaran dan kemam­puan motorik, konsentrasi dan fokus, menumbuhkan rasa percaya diri juga pengendalian emosi. Sangat baik jika dilatih sejak dini. SMPIT Ummul Quro… Read More
  • Liburan Hemat Bareng Keluarga di Bandung Salah satu alternatif liburan bareng keluarga dengan harga murah adalah jalan-jalan ke Bandung. Kota ini gak cuma punya berbagai pilihan kuliner lezat dan wisata belanja murah, tapi juga pemandangan alam luar biasa dan ber… Read More
  • Bank Syariah Mandiri Tebar Beasiswa, Gandeng IPB, Salurkan Rp1,9 Miliar Bank Syariah Mandiri dan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSM Umat) menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan meluncurkan Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP).Sebagai bentuk… Read More

0 komentar:

Post a Comment