Banner 1

Wednesday, 15 November 2017

Belum Setahun, Bima Arya Sudah 7 Kali ke Luar Negeri


Wali Kota Bogor, Bima Arya kembali terbang ke luar negeri. Kali ini, Suami Yane Ardian tersebut terpilih menjadi delegasi Indonesia dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Conference of The Parties (COP)-23 United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Bonn, Jerman, 6-17 November 2017.

Keberangkatan orang nomor satu Kota Bogor itu, adalah yang ketujuh kalinya pada tahun 2017. Sebelumnya sudah enam kali Bima mengadakan kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri.

Selama di Jerman, Bima akan mengikuti pengukuhan International Council for Local Environmental Initiatives (ICLEI) General Executive Committee dari kawasan Asia Tenggara.

Waketum Partai Amanat Nasional (PAN) itu masuk sebagai nominator ICLEI kawasan Asia Tenggara yang tugasnya mewakili pemerintah daerah seluruh Asia Tenggara di ICLEI tingkat pusat.

Dia terpilih bersama dua wali kota lain, yaitu wali kota Sebrang Parai, Malaysia dan wali kota Baguio, Filipina yang bersama-sama duduk sebagai ICLEI Southeast Asia Regional Executive Committee.

Pengukuhan akan berlangsung bersamaan dengan kegiatan The 23rd session of the Conference of the Parties (COP 23) to the UN Convention on Climate Change (UNFCCC) pada 6-17 November 2017 di Bonn, Jerman.

“Pengukuhan ICLEI SEA Gexcomm akan menjadi salah satu agenda wali kota pada keikutsertaan di COP 23 yang bertujuan mengakselerasi aksi pengendalian perubahan iklim dengan mengedepankan kerja sama semua pihak serta meningkatkan upaya utuk implementasi Kesepakatan Paris,” kata Kepala Bagian (Kabag) Kerjasama Setda Kota Bogor, Tyas Ajeng.

Kesepakatan Paris menyebutkan, negara-negara dunia berkomitmen menjaga ambang batas kenaikan suhu bumi di bawah dua derajat celcius (2C) dan berupaya menekan hingga 1,5 C. Kepekatan Paris ini dideklarasikan pada 12 Desember 2015.

Selain itu, Bima juga diundang menjadi pembicara dalam salah satu side event COP 23, yaitu “Global Covenant of Mayors for Climate and Energy: Cities and Local Authorities for Climate Action” oleh European Commission.

“Kegiatan ini merupakan aliansi internasional yang terdiri dari pemerintah daerah yang memiliki visi jangka panjang yang sama untuk dunia, yaitu dunia yang rendah emisi dan memiliki ketahanan iklim dan membantu mengakselerasi obyek Kesepakatan Paris,” bebernya.

Bima juga memenuhi undangan Kantor Urusan Khusus Presiden Untuk Pengendalian Perubahan Iklim sebagai salah satu pembicara dalam sesi panel “Mainstreaming Climate Change Into Urban Development Plan” pada Senin, 13 November 2017, pukul 16.00-17.00 di Indonesia Pavillion, di Bonn, Jerman.

“Wali kota merupakan delegasi Indonesia karena memiliki perhatian terhadap sejumlah isu penting termasuk transparency framework, petunjuk lebih detail untuk mitigasi, adaptasi serta peranan dari negara maju untuk dukungan pendanaan, teknologi, dan peningkatan kapasitas,” kata Tyas.

Soal pembiayaan kata dia, sepenuhnya ditanggung oleh European Union sekaligus pembicaraan bantuan dan kerjasama internasional.

Kehadiran Wali Kota Bogor dalam Conference of The Parties (COP)-23 United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Bonn, Jerman dijadwalkan 13-14 November 2017.

Ini Daftar Kunjungan Luar Negeri Bima Arya:

4-6 April 2017 (Filipina)
Tampil sebagai pembicara pada First Session of 2017 United Cities and Local Governments Asia Pasific (UCLG ASPAC) Executive Berau di Kota Catbalogan, Filipina

8-10 Mei 2017 (Amerika Serikat)
Menghadiri Pekan Kota Cerdas atau Smart Cities Week Silicon Valley yang berlangsung di Kota Santa Clara, Amerika Serikat.

26 Juli 2017 (Filipina)
Menghadiri Acara ASEAN Mayor Forum Manila, Filipina

4-5 September 2017 (Singapura)
Menjadi pembicara dalam pertemuan Asia Pacific Cities Alliance for Tobacco Control ( AP-CAT) di Singapura.

12-17 September 2017 (Belanda)
Mengunjungi Universitas Leiden, Belanda dan melakukan kerjasama pendidikan dan pertukaran arsip sejarah. Hal ini menyusul ditandatanganinya Letter of Intent (LoI) antara kedua belah pihak

21-23 September 2017 (Thailand)
Menjadi narasumber dalam kegiatan 3rd Asia Pasific Regional Forum on Smart Cities And E-Goverment & The Annual Internet Of Things Asia Pasific Summit IMPACT Exhibition and Convention Center.

6-17 November 2017 (Jerman)
Menjadi delegasi Indonesia dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Conference of The Parties (COP)-23 United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Bonn, Jerman.



sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment