Monday, 6 November 2017
Pilkada Kota Bekasi, Gerindra: PKS ke Golkar, Kami ke PDIP!
BEKASI – Koalisi parpol di Pilkada Kota Bekasi memang masih sangat dinamis. Hingga saat ini masih sangat cair. Tapi, itu bukan berarti tidak ada greget para politisi untuk membangun kekuatan merebut kursi Bekasi1.
Dalam bincang politik yang diselenggarakan Radar Bekasi (Grup Pojoksatu.id) di kampus STMIK Bani Saleh, kemarin, terungkap sedikitnya tiga analisa koalisi parpol pada Pilwalkot 2018 nanti. Hadir dalam acara itu, Sekjen DPD Golkar Kota Bekasi Heri Budisusetyo, Ketua DPC Hanura Kota Bekasi Syaherallayali, Ketua DPC Gerindra Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung, bakal calon wali kota dari Gerindra Anggawira, dan pengamat politik Adi Susila.
Pertama, koalisi besar yang digalang Partai Golkar bersama sejumlah parpol papan tengah, seperti Hanura, PPP, PKB, PAN, Demokrat, mengusung petahana.
Kedua, koalisi PKS-Gerindra berhadapan dengan petahana. “Tapi sangat mungkin PKS tetap seperti saat ini bergabung dengan Golkar dan berpasangan dengan petahana,” ungkap pengamat politik Adi Susila dalam diskusi kemarin.
Ketiga, PDIP yang mengusung calon sendiri karena memenuhi syarat ambang batas pencalonan tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain.
“Kalau Golkar berhasil membuat koalisi gemuk bukan tidak mungkin akan berhadap-hadapan dengan PDIP yang bisa mencalonkan sendiri tanpa harua berkoalisi,” papar Adi.
Apa kata Golkar soal analisa ini? Heri Budisusetyo, sekjen DPD Golkar Kota Bekasi mengatakan hingga saat ini hanya tinggal menunggu siapa wakil yang akan mendampingi Ketua DPD Golkar Kota Bekasi.
“Pak Pepen sudah firm beliau bakal calon wali kota. Tidak ada nama lain. Ini objektif berdasarkan survey. Popularitas dan elektabilitasnya di atas 50 persen,” ungkap Heri.
Soal siapa wakilnya? “Kami menyerahkan ke Pak Pepen. Bisa dari anggota koalisi, bisa internal partai Golkar, bisa juga dari birokrat,” imbuh pria yang populer dengan sebutan Heri Suko ini.
Bagaimana suara anggota koalisi parpol yang digalang Golkar? Ketua DPC Hanura Kota Bekasi Syaherallayali berharap, bakal calon wakil wali kota pendamping Rahmat Effendi berasal dari kader parpol. Bukan orang birokrat.
“Kalau dari birokrat, saya kira membuat stigma parpol gagal melakukan kaderisasi kian kuat. Karena itu kami menolak dari birokrat,” ungkap pria yang biasa disapa Bang Ral itu.
Apa kata Gerindra? “Hingga saat ini kami masih komit untuk berkoalisi dengan PKS. Kecuali, kalau PKS bergabung dengan Golkar, sangat mungkin kami berkoalisi dengan PDIP. Saya sudah ada komunikasi dengan Pak Mochtar Mohamad,” papar Ketua DPC Gerindra Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung.
Sementara itu, bakal calon wali kota dari Gerindra Anggawira menyatakan, optimistis pilkada Jawa Barat masih sangat berpengaruh di pilkada Kota Bekasi.
“Yang penting para kandidat harus adu gagasan, konsep yang memikat para calon pemilih. Bukan jualan isu sara, agama dan ras,” tandas pria yang juga wakil ketua DPD Gerindra Jawa Barat itu.
(neo)
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment