Pengendara roda dua dengan beban berlebih, seolah menjadi pemandangan lumrah. Tak hanya saat moment mudik, saat ini roda dua menjadi sara pengangkut produk yang dianggap efesien. Bahkan kerap melampaui batas.
Seperti yang terlihat di Jalan Raya Mayor Oking. Terdapat beberapa pengendara dengan beban berlebihan yang menghawatirkan para pengendara lain. Karenanya, Polsek Citeureup hendak melakukan pelarangan.
Seperti yang dikatakan oleh Kapolsek Citeurep, Kompol Tri Suhartanto, pihaknya akan mengimbau pengendara roda dua dengan beban melampaui batas agar tidak melakukannya lagi. Lantaran, hal itu membahayakan nyawa pengendara maupun orang lain.
“Kami belum bisa lakukan tilang. Saat ini masih kami imbau, agar tidak meresahkan pengendara lain dan mengancam nyawa pribadi pengendara,” pungkasnya.
Penilangan belum dilakukan, ulasnya, lantaran belum terdapat standar beban kelayakan kendaraan roda dua. Meski demikian, saat ini polisi masih menggunakan standar kelayakan yang disesuaikan dengan fungsi komponen kendaraan.
“Yang kami anggap tidak layak atau beban diluar batas ketika barang itu melebihi tinggi kepala driver, lebar beban melebihi garis stang, panjangnya melebihi buntut spakbor,” tukasnya.
Menurutnya, tindakan para pengendara itu harus mendapat perhatian dari personel kepolisian. Asalnya, selain menganggu nyawa pemilik kendaraan juga mengganggu kenyamanan berkendara.
“Kalau lebar barang tidak boleh lebih dari stang, bisa mengganggu manuver. Dan bila beban lebih dari panjang buntut spakbor karena akan berpengaruh ke dinamika. Selain itu pasti akang meresahkan pengendara lainnya,” tuturnya.
Selain itu sambung Tri, berat barang bawaan juga pengaruhi kemampuan dari kendaraan itu sendiri. Mulai dari stang yang berat, kekuatan ban, hingga operasi gir dan lain-lain. “Kan sudah ada spesifikasi motor dan juga ban. Jadi jika melebihi beban akan sangat berpengaruh,” katanya.
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment