Banner 1

Tuesday, 7 November 2017

Kampung Tematik Bangkitkan Wisata Bogor, dari Ekowisata Hingga Wisata Makam


Upaya untuk menggali kearifan lokal atau ciri khas wilayah kini sedang gencar-gencarnya dilakukan Pemkot Bogor, khususnya melalui model pengembangan wisata berbasis kampung tematik.

Seperti yang digagas oleh enam kecamatan yang ada di Kota Hujan ini. Mulai dari eko wisata, lingkungan hingga wisata makam.

Seperti yang diungkapkan Camat Bogor Selatan, Sujatmiko Baliarto. Nantinya dia akan  menjadikan kawasan makam sebagai arena wisata. Pasalnya di Kelurahan Cipaku dan Kelurahan Gudang banyak terdapat makam etnis Tionghoa dengan bentuk yang unik. Artinya, pihak kecamatan tinggal sedikit merias ornamen yang ada. “Begitu masuk akan ada gapura seperti kawasan Suryakancana. Ada naga. Kiri kanan akan kita tata. Ini sedang direncanakan. Itulah objek wisata masa depan,” ucapnya dalam Obrolan Serius Mencari Solusi (Obsesi)  denga tema Menggali Potensi Wilayah Melalui Kampung Tematik di Lantai 5 Graha Pena, rabu (1/11/17).

Nantinya, di lokasi teresebut akan disediakan arena kuliner yang bisa dijadikan tempat berjualan masyrakat sekitar. Dari situ, perekonomian warga menurutnya akan berkembang. “Ke depan, akan ada lahan parkir yang luas. Kemudian akan ditampilkan pula kuliner-kuliner. Kita sudah ngundang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), kita interventarisir konglong merat yang akan dimakamkan di situ,” terangnya.

Potensi wisata yang tak kalah unik ada di Kelurahan Katulampa Kecamatan Bogor Timur. Kampung Warna-Warni yang memang sudah tenar itu rencananya akan kembali dikembangkan. Ada beberapa fasilitas di Kampung Warna-Warni yang menurut Camat Bogor Timur, Adi Novan bakal menarik pengunjung lebih banyak lagi. “Potensi masyarakat di sana kaitan dengan potensi alam. Pertama selain Ciliwung juga ada Kalibaru. Kita kembangkan kaulinan anak yaitu ngalun, kita kembangkan lagi,” paparnya.

Tak hanya itu, beberapa fasilitas tambahan lainnya yaitu, tempat lari, joging track, dan tempat bersepeda. Kegiatanya akan dibuat menggunakan jalur yang sama, yaitu melintasi permukiman dan persawahan. Tujuannya antara lain untuk melewati tempat-tempat berjualan masyarakat. “Nanti ada spot spot untuk ekonomi kreatif. Juga akan dibuatkan paket Wisata Katulampa. Mulai dari lari sepeda, sampai ngaliwet di situ,” kata Adi.

Dengan suguhan uniknya itu, dirinya menganggap masyarakat Bogor memiliki opsi lain untuk menghabiskan akhir pekan yang hanya belanja dan kuliner. “Jadi selain olahraga, pengunjung juga bisa melihat potensi potensi yang ada di lokal masyarakat. Jadi bisa memberdayakan masyarakat yang ada. Sekarang kan wisata di Bogor hanya kuliner dan belanja. Jadi dengan ada program ini ada suguhan baru,” paparnya.

Inovasi lainnya dilakukan oleh Camat Bogor Barat, Pupung W Purnama. Pihaknya menggagas kampung  berbasis eco wisata yang bakal diwujudkan di Kelurahan Margajaya. Di lokasi tersebut akan jadikan tempat outbond. “Potensinya cukup bagus untuk dikembangkan. Ekowisatanya, potensi cukup bagus. Di sana masih ada tanah tanah prsawahan sekitar 2.000 hektar. Di sana itu akan dibuat kawasan wisata outbond dan sebagainya,” ungkap Pupung.

Berbeda dari tempat outbond biasanya yang hanya terdiri dari berbagai wahana. Di Margajaya akan teresdia tempat edukasi untuk anak sembari bermain. “Memberi pengetahuan kepada anak anak cara membajak sawah segala macam. Sudah ke arah sana,” ujarnya.

Kampung tematik Tema lainnya ada di Kelurahan Semplak. Tepat di RW 02 akan dibangun kampung marawis. Nantinya tim marawis yang tergabung dari masyarakat Semplak berkesampatan untuk mengisi berbagai kegiatan marawis terutama yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Bogor Barat.  Satu lagi inovasi di Kecamatan Bogor Barat yaitu ada di Kelurahan Pasir Jaya.

Di tempat teresbut akan ada Kampung Gong yaitu kampung yang bakal dipenuhi ornamen Gong. Alasannya, di lokasi tersebut memang ada tempat produksi yang usianya sudah cukup tua, yakni mencapai ratusan tahun. “Di sana anak dibuat ornamen ornamen goong untuk melestarikan rumah gong yang sudah ada ratusan tahun di sana,” bebernya.

Tapi, menurut Pupung pengadaanya tidak bisa hanya dari masyarakat. Sehingga membutuhkan biaya dari Pemkot Bogor maupun dana CSR dari perusahan swasta. “Saat ini konsep-konsep itu sudah tahap perumusan dan perencanaan. Memang perlu ada intervensi dari pemkot untuk suntikan dana dalam mewujudkannya. Tidak bisa dari warga. Entah dari APBD  atau CSR perusahaan,” tandasnya.

Sementara, di Kecamatan Bogor Tengah lebih unik lagi. Ada satu kampung yang yang bertemakan khusus Pelangi, yaitu Kampung Pelangi di Kelurahan Babakan Pasar. Yang menjadi berbeda, di kampung ini juga ditawarkan destinasi kuliner. “Ada bacang, tauco dan lain lain. Sekarang Alhamdulillah emping jengkol dari segi kesehatannya sudah terdaftar,” kata Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bogor Tengah, Sahib Khan.

Tak hanya kuliner, rupanya di Kelurahan Babakan Pasar juga ada tempat pelatihan pemain barongsai yang siap tampil di kancah nasional. “Pemain pemain barongsai itu penduduk setempat, yaitu masyarakat Pulo Geulis. Sehingga kalau ada momen momen tertentu bisa mebjadi perhatian bagi mereka. Diharapkan kesejahteraan semakin bertambah,” bebernya.

Tak mau kalah di Kecamatan Tanah Sareal juga ada beberapa kampung tematik yang khas. Antara lain Kampung Berisik merupakan tempat para pengrajin alat-alat masak seperti wajan, panci dan lain-lain. Sehingga tak salah jika di wilayah tersebut salalu terdengar bising.

Kemudian ada Wisata Ciliwung diawali dengan penghijauan di Kali Ciliwung sekitar Kelurahan Tanah Sareal. “Klurahan Tanahsareal Kecamatan Tanahsareal, Penghijauan sepanjang kali Ciliwung untuk peningkatan wisata ke arah ke depannya wisata ciliwung,” kata Camat Tanah Sareal, Asep Kartiwa.



sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment