Banner 1

Tuesday, 7 November 2017

Akan Kembali Beroprasi, Dishub Kota Bogor Permak 13 Halte Transpakuan


Rencana diaktifkanya lagi bus transpakun (TPK) tahun depan ternyata bukan hanya janji kosong. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor mulai membenahi 13 shelter transpakuan  yang berada di sepanjang jalur Koridor II.

Anggarannya yang digunakan juga cukup besar yakni Rp802 juta untuk merevitalisasi 13 shelter yang beradan di jalur TPK II, mulai Jalan Pajajaran, Jalan Raya Tajur, sampai Rancamaya yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor.

“Jadi akan dibangun kembali, antara di rekondisi dan ada yang dibangun total. Sejalan dengan Transpakuan yang akan kembali dioperasikan, maka kita ingin juga sarana dan prasarana yang memadai buat kenyamanan penumpang nantinya,” ujar  Kabid Sarana dan Prasarana Dishub Kota Bogor, Dody Wahyudin.

Dia  menjelaskan, pembongkaran shelter dan kontruksi sudah mulai dilakukan. Ke-13 shelter yang direvitalisasi, dinilai Dody dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan tidak layak digunakan.

“Rencananya kita itu, untuk menghindari hal-hal seperti aksi corat-coret atau vandalisme di shelter. Ke depannya akan ditempatkan petugas khusus disana, selain pada pengawasan juga kebersihan dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Dody.

Namun dia menghimbau, menjaga shelter agar tidak rusak bukan hanya tugas Dishub, melainkan seluruh masyarakat Kota Bogor. Sebab diakui, petugas Dishub tidak bisa 24 jam menjaga shelter.

“Untuk kamera pengawas, rencana ke depannya. Karena bagaimana pun juga kita harus sesuai perencanaan. Tapi memang ke depannya kita berkeinginan melengkapi semua dengan kamera CCTV, agar semua aktifitas di shelter terjaga dan kondusif,” jelasnya.

Lebih lanjut Dody mengatakan, nantinya desain dari shelter yang baru akan sedikit lebih tertutup dari shelter yang ada. Selain akan disesuaikan dengan posisi ruas jalan juga akan lebih dominan tertutup. Karena untuk menghindari agar shelter tidak digunakan pada fungsi sebenarnya.

“Tertutup itu artinya ada pintunya. Kan kondisi shelter sekarang yang eksisting, ada yang terbuka dan tertutup. Hanya kita arahkan shelter akan lebih tertutup, untuk membatasi ruang gerak hal-hal yang tidak diinginkan saja,” ungkapnya.



sumber:pojoksatu.id

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment