Banner 1

Friday, 24 November 2017

Kementerian Pertanian Pamer Teknologi Anyar Pertanian di Botani Square


Indonesia saat ini mengalami masalah serius dalam pengadaan pangan. Penyebabnya, laju alih fungsi lahan pertanian mencapai 100 ribu hektar per tahun serta, menyusutnya jumlah petani yang sangat signifikan.

Karena itu, penggunaan teknologi pertanian modern terus disosialisasikan Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satunya melalui Agro Inovasi Fair 2017 yang berlangsung sejak 22 hingga 26 November di Botani Square.

Ketua Panitia Agro Inovasi Fair 2017, Retno Sri Hartati Mulyandari, mengatakan, kegiatan  ini mendemonstrasikan inovasi hasil penelitian dan pengembangan pertanian, baik dari hulu sampai hilir.

“Pesertanya dari lingkup kementan. Mereka menampilkan sejumlah inovasi pertanian terkini,”  ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Agro Inovasi Fair kata dia, sudah memasuki tahun ketiga pelaksanaanya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini lebih banyak melibatkan peserta. Total ada 18 peserta dari berbagai bidang, tapi secara produk ada puluhan.

“Teknologi yang kami tampilkan mulai dari inovasi bibit,  alat-alat, varietas unggul baru, sampai ke teknologi budidaya,”  jelasnya.

Seperti penerapan teknologi nano pada bawang.  Jika benih bawang merah terlalu kecil, maka dengan proses nano teknologi akan menjadi lebih mudah penyebarannya. Selain itu,  Agro Inovasi Fair tidak hanya diisi dengan pameran teknologi terkini, namun juga diisi dengan demonstrasi dari peneliti.

Antara lain demonstrasi perawatan anggrek dan kultur jaringan anggrek, termasuk kultur tanaman lain.  “Sasarannya seluruh masyarakat, termasuk anak kecil. Kenapa? Karena disini ada permainan ular tangga yang bermuatan pertanian, sekaligus edukasi kepada anak-anak,” ungkapnya.

Pada akhirnya, kata Retno, Agro Inovasi Fair harus bisa berkontribusi meningkatkan perekonomian di Indonesia. Sebab ada peningkatan nilai tambah dan daya saing. “Jangan sampai ketinggalan generasi muda untuk diedukasi sejak dini,”  katanya.

Retno menyebut, pelaku usaha sebagai mitra kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan pun ikut berperan penting dalam perkembangan dan penyebaran teknologi inovatif Balitbangtan.

Maka dari itu, pada penyelenggaraan Agro Inovasi Fair ini juga diisi dengan temu bisnis yang mengangkat topik Mangga Agri Gardina dan Mangga Gadung 21. “Diharapkan tahun depan lebih banyak lagi peserta yang ikut serta,” pungkasnya



sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment