Friday, 24 November 2017
Home »
metropolitan
» Ibu-Anak Asal Aceh Ngebet Temui Presiden di Istana Bogor, Menggelandang di Bogor Demi Ketuk Hati Jokowi
Ibu-Anak Asal Aceh Ngebet Temui Presiden di Istana Bogor, Menggelandang di Bogor Demi Ketuk Hati Jokowi
Sudah sebulan ini, Atun, bersama anaknya menggelandang di Kota Hujan. Perempuan berusia 50 tahun asal Lubuk Sukon, Aceh, itu mengaku sengaja datang ke Bogor demi bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tujuannya, Atun hendak berkeluh kesah tentang kasus kekerasan yang menimpa anaknya.
Bersama putra kesayangannya, Atun menjadikan pedestrian seputar Kebun Raya Bogor (KRB) sebagai tempat tinggal sehari-hari. Untuk menghindari razia Satpol PP, Atun kerap berpindah, tapi tak mau jauh dari lingkungan Istana. Berkali-kali ia mendekat ke pintu masuk Istana Bogor, berkali-kali pula Atun diminta pergi petugas jaga.
”Jangankan mendekat, di pinggir sana (menujuk ke arah pos penjagaan Istana Bogor) saja saya tidak boleh berdiri,” ujarnya ditemui Radar Bogor (Pojoksatu.id Group) di tepian Jalan Jalak Harupat, Kota Bogor, Rabu (22/11/2017).
Saban hari, Atun menunggu lalu lalang mobil Presiden di luar gerbang Istana Bogor. Itu dilakukannya sembari mengalungi robekan kertas kardus bertuliskan ‘Dari Aceh untuk bertemu Presiden jadi Terlantar’. Gunanya, untuk mengetuk hati Jokowi agar sudi menerima keluh kesahnya yang dibawa dari Serambi Mekkah.
Selama sebulan lebih berada di Bogor, Atun bertahan hidup dengan berjualan air mineral. Sehari-hari, Atun memandikan anaknya di Sungai Ciliwung, tak jauh dari Lapangan Sempur. ”Kalau ibu (mandi) numpang di Rumah Sakit Salak,” akunya.
Harapan Atun bukan hanya menemui Presiden Jokowi, tapi juga Wali Kota Bogor Bima Arya. Tapi hal itu kerap gagal karena petugas Satpol PP di lingkungan Balaikota Bogor selalu mencegahnya.
Dikonfirmasi Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Azrin Syamsudin mengaku mengetahui keberadaan Atun. Dia juga mengaku sudah pernah ‘memulangkan’ Atun ke Kementerian Sosial di Jakarta.
”Dia sebenarnya sudah ditolak. Saya kasihan saja, dia telantar di Bogor,” ujarnya.
Azrin menjelaskan, Atun bermaksud mengadukan nasib anak laki-lakinya yang menjadi korban kekerasan dari gurunya ketika bersekolah di Aceh. Hanya saja, aduannya pada pihak kepolisian tidak ditanggapi.
Atun kemudian berinisiatif datang ke Jakarta dan Bogor untuk menemui Presiden Jokowi. ”Harusnya dinas sosial Aceh yang melakukan. Tapi kelihatannya dia ngotot pengen bertemu presiden,” kata Azrin.
sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Aqua Dukung Pelestarian Lingkungan di Kabupaten Bogor BOGOR – Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 2013 telah menerbitkan pedoman tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, serta program kemitraan dan bina lingkungan di Tatar Pasundan.Dengan adanya kebijakan te… Read More
PPNI Jamin Pelayanan Kesehatan di Bogor yang Berkualitas BOGOR – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bogor berkewajiban untuk memberikan perlindungan dan mendukung pemerintah dalam peningkatan angka kesehatan masyarakat.Tuntutan kinerja profesi keperawatan terus m… Read More
Ayo… Bersama-sama Wujudkan Bogor Kota Layak Anak BOGOR – Isu soal Kota Layak Anak selalu menarik perhatian. Baik itu di luar negeri, maupun saat pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden.Namun, tidak demikian dengan di Indonesia, yang malah mengangkat isu-isu lain… Read More
Mahasiswa IPB Mulai Ciptakan Formulasi Khusus Atasi Penyakit TBC BOGOR – Kasus penyakit tuberculosis atau penyakit TBC di Indonesia terbilang cukup besar. Data terakhir menyebutkan ada 800-900 ribu kasus TBC.Anak-anak dan remaja menjadi penyumbang terbesar.Melihat masalah itu, mahasis… Read More
Bukan Makan Tumbuhan, Kambing di Bogor Justru Merengek Minta Disuapi Uang BOGOR – Kambing milik warga RT 05/01 Gang Masjid Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, bikin geger warga.Pasalnya, kambing milik Muhammad Rafi Khalif (8) tersebut memakan makanan yang tidak biasa dima… Read More
0 komentar:
Post a Comment