Monday, 27 November 2017
Home »
metropolitan
» Disdik Kota Bogor Gelontorkan Dana Rp2 Miliar untuk Pelatihan Guru
Disdik Kota Bogor Gelontorkan Dana Rp2 Miliar untuk Pelatihan Guru
Belum meratanya pendidikan di Kota Bogor membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor harus merogoh kocek cukup besar untuk sejumlah program pengembangan pendidikan pada tahun 2018 mendatang.
“Kami telah menyiapkan dana sebesar Rp4 miliar dalam anggaran tahun 2018 untuk pengadaan perangkat teknologi dan pelatihan guru-guru tingkat SD dan SMP,” ujar Kepala Disdik Kota Bogor, Fahruddin.
Dia merinci anggaran Rp4 miliar tersebut, terbagi Rp2 miliar untuk pengadaan perangkat komputer di tingkat SD dan SMP se-Kota Bogor dan Rp2 miliar lagi untuk pelatihan guru TK, SD dan SMP sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru di berbagai bidang.
“Anggaran ini diluar dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang diperuntukan untuk komputer dan jaringan internet wifi ditingkat SD dan SMP,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil survei dan riset dari Hawlett-Packard (HP) bekerja sama dengan Universitas Paramadina dalam program National Education Technology Readiness Assessment (HP NETR), terlihat pemetaan yang jelas apa saja yang harus didahulukan disdik yakni pendidikan kompetensi bagi guru.
Pelatihan juga bertujuan sebagai bentuk motivasi kepada guru agar para guru semakin memaksimalkan teknologi dalam belajar mengajar. “Pelatihannya mengenalkan situs-situs yang bisa dimanfaatkan saat belajar serta cara mengaksesnya secara lebih cepat,” jelasnya.
Menurut dia, hal ini tidak akan terlalu sulit sebab 97 persen guru sudah siap menggunakan teknologi. Selain itu, pemanfaatan teknologi di sekolah pun sebenarnya sudah dilakukan lewat data pokok pendidikan (Dapodik) yang 100 persen SD di Kota Bogor sudah menerapkannya. Sehingga Disdik hanya perlu mensupport lebih di sisi pelatihan dan perangkatnya.
“Nantinya semua sekolah di Kota Bogor kualitasnya akan setara dan merata. Itu juga berdampak pada program zonasi sekolah yang akan berjalan dengan alami,” beber Fahmi sapaan akrabnya.
Belum meratanya kualitas pendidikan, lanjutnya, membuat sejumlah masyarakat protes terkait program zonasi. Makanya, dengan adanya anggaran untuk pelatihan guru dan pengadaan komputer, ia yakin tahun depan mutu pendidikan di Kota Bogor akan merata.
“Saya yakin kalau merata, semua masyarakat tidak memilih sekolah-sekolah favorit, tapi semuanya favorit dan berkualitas. Dan pasti semua juga akan memilih sekolah-sekolah yang dekat dengan rumah masing-masing,” tutupnya.
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment