Friday, 24 November 2017
Home »
metropolitan
» Belum Setahun, Sudah 381 Bencana ALam Terjadi di Kota Bogor, Ini Datanya
Belum Setahun, Sudah 381 Bencana ALam Terjadi di Kota Bogor, Ini Datanya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor merilis data bencana alam yang terjadi sepanjang tahun ini. Kepala BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan menuturkan ada 381 bencana alam yang terjadi hingga November 2017.
Kejadian itu mengakibatkan 63 rumah warga ambruk. “Mayoritas rumah warga yang ambruk akibat terkena puting beliung dan longsor,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).
Faktor lain yang membuat rumah ambruk kata dia, disebabkan strukur bangunan yang sudah rapuh. Karena, beberapa di antaranya tergolong rumah tidak layak huni (RTLH). “Jadi sebelum diperbaiki sudah ambruk duluan,” jelasnya.
Selain rumah ambruk dalam periode yang sama, BPBD juga mencatat sebanyak 151 kejadian longsor yang terjadi di enam kecamatan. Curah hujan yang tinggi tak hanya menyebabkan longsor, namun juga banjir di beberapa titik. Menurut catatannya, sudah 26 kali Kota Bogor diterjang banjir di tahun ini. “Itu pun hanya sebatas banjir lintasan,” ucap dia.
Bencana lain yang juga perlu diantisipasi adalah pohon tumbang. Sebab, sebanyak 77 kejadian pohon tumbang terjadi hingga bulan ini. Dampaknya juga beragam, ada pohon tumbang yang menimpa rumah warga atau menutupi fasilitas umum.
Selain itu, ada pula kejadian bencana yang tak lepas dari kelalaian manusia, yaitu kebakaran. Hingga, rabu (22/11/17), tercatat sudah 58 kali kejadian kebakaran di permukiman warga maupun pertokoan.
Tingginya kejadian bencana, membuat pihaknya terus meningkatkan kesiagaan. Terlebih ketika terjadi hujan di beberapa hari terakhir.
“Saat ini kita sedang masuk peralihan musim.Sehingga intensitas hujan makin tinggi. Diprediksi curah hujan paling tinggi adalah di sekitar Januari atau Februari 2018,” kata Ganjar.
Sementara, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dramaga. Bogor, Budi Suhardi, membenarkan bahwa prakiraan puncak musim hujan di Kota Bogor akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2018 mendatang.
Pada puncak hujan tersebut intensitas hujan masuk dalam kategori sangat lebat, yakni diatas 100 mm/hari atau diatas 20,0mm/jam. “Intensitas hujan sebanyak itu masuk dalam kriteria curah hujan ekstrim,” ujarnya.
Budi mengatakan, curah hujan ekstrim dengan intensitas hujan yang semakin banyak disertai petir dan angin kencang perlu diwaspadai masyarakat di wilayah Bogor. Terutama wilayah Bogor Barat, Bogor Selatan, Bogor Utara dan Bogor Timur.
“Prakiraan curah hujan di November sekarang masuk dalam kategori menengah hingga tinggi yakni (201-400 mm),” terangnya.
Ia menambahkan, secara umum prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek khususnya Bogor, pagi hari umumnya cerah berawan. Antara siang dan sore hari berpotensi terjadi hujan sedang sampai lebat. Begitu pula malam harinya, “Suhu udara berkisar antara 20,4 sampai 33,9 derajat celcius,” pungkasnya.
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment