JawaPos.com - Sekjen PSSI,
Ratu Tisha, menilai kompetisi sepak bola di usia muda belum terstruktur
secara baik. Alhasil performa para pemain muda yang tergabung dalam
Timnas kurang stabil.
"Jadi posisinya saat ini dalam kompetisi kita
sebelumnya ada elite pro akademik. Namun belum ada pemisahan antara usia
muda yang belum belajar sepak bola dan yang sudah bagus," ucap Ratu
Tisha, Rabu (3/10) di Gedung Kemenpora, Senayan.
Akibatnya para pemain Timnas junior setelah
mengikuti kompetisi akan kembali bermain dengan para pemain yang jauh di
bawah. Hal ini tentunya merugikan para pemain yang sudah pernah masuk
ke Timnas junior.
"Ibarat sekolah, tidak ada pemisahan kelas biasa
dan kelas unggulan. Semua bercampur menjadi satu. Pada akhirnya
perkembangan kualitas level permainan tidak dapat naik karena tidak ada
rival yang sejajar," ujarnya.
Tidak hanya itu saja, Ratu Tisha menilai untuk
menjadi pemain Timnas tidak cukup hanya dari ajang pencarian bakat saja.
Namun juga memerlukan jenjang tahap agar tercipta pemain yang
berkualitas.
Dalam PSSI terdapat dua tahap kompetisi pemain
muda. Yang pertama adalah amatir youth dan kedua adalah elite youth.
Dalam amatir youth berkumpul talent-talent pool yang mengikuti
kompetisi amatir U-13, U-15, dan U-17. Sementara elite youth merupakan
pemain yang tersaring dari jenjang pertama, sehingga mereka dapat
mengikuti Liga 1 sesuai dengan kelompok umur.
Dalam konteks ini, Ratu Tisha ingin para pemain
muda yang masuk ke Timnas harus sudah melewati dua tahap itu. Jadi
scouting baru bisa dilakukan saat pemain berada di tahap elite youth,
bukan langsung dilakukan di tahap awal.
"Pekerjaan rumah PSSI adalah menertibkan konsep
saat ini dan mengimplementasikan ke liga-liga yang diadakan swasta dan
pemerintah. Mereka harus memilih apakah ingin masuk ke elite atau
amatir," tutupnya.
Thursday, 4 October 2018
Home »
» Terkait Kompetisi Usia Muda, Ini Keinginan Sekjen PSSI
Terkait Kompetisi Usia Muda, Ini Keinginan Sekjen PSSI
Related Posts:
Tangkuban Parahu Erupsi, PVMBG Pastikan Gunung Pangrango tak Terpengaruh BOGOR – Pasca Gunung Tangkuban Parahu erupsi tidak mempengaruhi aktivitas gunung lainnya di Jawa Barat, salah satunya Gunung Gede Pangrango. Hal ini ditegaskan oleh Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat V… Read More
Ini Hasil Otopsi Bripka Rachmat yang Ditembak Rekan Sesama Polisi DEPOK-RADAR BOGOR,Hasil otopsi jenazah Bripka Rachmat Effendi telah didapat. Kaopsnal Yandokpol Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan dari hasil temuan tim forensik menunjukkan ada tujuh luka te… Read More
Tangkuban Parahu Semburkan Abu Vulkanik, Kawasan Wisata Ditutup BANDUNG-RADAR BOGOR,Kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu, Lembang, Bandung terpaksa harus ditutup sementara. Setelah mengalami erupsi sejak pukul 15.48 WIB, Jumat (26/7). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi… Read More
Pemantauan dan koordinasi, SAR Bandung Terjun ke Tangkuban Parahu BANDUNG-RADAR BOGOR,Erupsi terjadi Gunung Tangkuban Perahu, Jumat (26/7/2019), kantor SAR Bandung meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaaan. Untuk itu, Basarnas Bandung memberangkatkanTim Rescue menuju Gunung Tangkuba… Read More
Kasus Novel Baswedan Jadi Perhatian Dunia, KPK: Pelakunya Harus Diungkap JAKARTA-RADAR BOGOR, Langkah Amnesty International yang membawa kasus penyiraman air keras Novel Baswedan ke kongres Amerika Serikat diapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan hal ini, kasus Novel secara leg… Read More
0 komentar:
Post a Comment