JawaPos.com - Soal menghadapi dan mengelola
suporter, klub-klub Liga 1 rasanya harus belajar kepada Barito Putera.
Saat klub-klub lain mendapat sanksi denda sampai ratusan juta rupiah,
bahkan nyaris Rp 1 miliar, Barito 'hanya' pernah didenda Rp 50 juta
saja.
Ketika tim-tim peserta Liga 1 sudah ada yang
mendapat denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI di laga-laga awal,
Barito baru mendapat hukuman pertamanya pada pekan ke-15. Artinya,
selama 14 pekan sebelumnya, Laskar Antasari tak pernah tersentuh hukuman
Komdis.
Noda bagi Barito terjadi pada laga melawan Arema
FC (11/7) di pekan ke-15. Bukan apa-apa. Penyebabnya, ada oknum Barito
Mania –julukan supporter Barito- yang melakukan pelemparan botol ke
lapangan. Mereka tak puas dengan hasil imbang tanpa gol dalam laga itu.
Alhasil, Komdis menjatuhkan sanksi berupa denda
sebesar Rp 50 juta. Nah, itu juga sekaligus menjadi satu-satunya denda
yang dijatuhkan kepada tim asal Banjarmasin tersebut. Praktis, Barito
Putera menjadi tim dengan jumlah denda paling minim di Liga 1 2018.
“Ini karena kami belajar dari pengalaman di musim
sebelumnya,” jelas Asisten Manajer Barito Putera, Syarifuddin Ardasa.
Di musim 2016, total denda yang dijatuhkan kepada Barito Putera mencapai
Rp 280 juta.
“Dari situ, kami mulai lakukan edukasi suporter soal regulasi. Koordinator masig-masing suporter kami kumpulkan,” katanya.
Nah, Barito Mania pun merespons positif. Ada perjanjian yang dilakukan antara manajemen dengan suporter.
“Bagi anggota yang terbukti melakukan pelanggaran, maka dilarang ke stadion. Hal itu sangat efektif,”
Syarifuddin. Sanksi tegas itu langsung diberikan kepada oknum suporter yang melakukan pelemparan botol saat laga kontra Arema FC.
Sejatinya, aturan tegas itu sudah dilakukan sejak
musim lalu. Hasilnya juga cukup efektif. Sepanjang musim lalu, Barito
Putera hanya mendapat sanksi denda sebesar Rp 45 juta saja.
Itu membuat Barito Putera menjadi tim dengan jumlah denda paling minim
musim lalu. Hal itu berpotensi diulang pada musim ini. Karena itu, sisa
11 pekan bakal dimanfaatkan manajemen untuk terus berkoordinasi dengan
suporter.
“Tekad kami sama, seminimal mungkin terhindar dari sanksi,
baik itu teguran maupun denda. Itu (jadi tim dengan denda paling minim)
adalah target manajemen, suporter, maupun panpel,” tegas Syarifuddin.
Tuesday, 2 October 2018
Home »
» Soal Tekan Ulah Suporter, Klub-klub Liga 1 Harus Belajar kepada Barito
0 komentar:
Post a Comment