Banner 1

Wednesday, 3 October 2018

Soal Penataan Terminal Bubulak, Ini Kata Wakil Wali Kota Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR,Terminal Bubulak dalam masih Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan sedang dibahas Pansus di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Selasa (2/10/2018).
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menegaskan berdasarkan Perda 8 Nomor 2011 tentang RTRW Kota Bogor, Terminal Bubulak me­mang sudah tidak dioperasionalkan lagi.
Hanya saja, persoalan asetnya terkait nomenklatur Bubulak yang belum diubah dalam neraca aset.
Wilayah itu nantinya akan menjadi kawasan komersil. Itu diperkuat dengan MoU 2010 berkaitan dengan kewajiban Kota dan Kabu­paten Bogor menata transportasi antar­wilay­ah dengan memberikan opsi pembangunan lima terminal batas kota.
Dari lima terminal itu, lanjut Usmar, dua menjadi kewajiban kabupaten dan tiga kewajiban Kota Bogor. Kewajiban kabupaten adalah termi­nal arah wilayah Barat dan Ciawi sekitarnya.
Sedangkan kewajiban kota adalah terminal batas kota arah Parung, Ciluar dan Cilebut. Sebab, dalam MoU yang telah direvisi pada 2015 disepakati bahwa Terminal Laladon menjadi opsi untuk arah ke Dramaga (wilayah Ba­rat).
“Maka sudah menjadi kewajiban kabupaten untuk mengembangkan terminal di wilayah Barat,” jelas politisi Demokrat itu,
Usmar membeberkan, kawasan di Terminal Bubulak sebenarnya sudah bisa dikelola pihak ketiga. Namun karena Terminal Laladon secara representatif belum se­lesai, maka Pemkot Bogor wajib menunggu Laladon selesai ter­lebih dulu. Walau dalam Perda RTRW sudah tidak ada, fungsi Terminal Bubulak tetap berlaku.
“Kita masih menunggu pilihan dari kabupaten selesai. Setelah itu, baru nanti pindah ke sana (Terminal Laladon, red). Untuk anggaran jalan pun masih kita keluarkan, karena statusnya be­lum tuntas. Kalau sudah tuntas, otomatis kami lepas,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, saat ini kondisi Terminal Bubulak yang diresmikan pada 2002 lalu sangat memprihatinkan. Selain kotor dan kumuh, ter­minal itu pun nampak semrawut dan terbengkalai. Hampir semua bangunan terlihat rusak dan berkarat.
Aspal lantai terminal berlubang dan hancur. Bahkan, tak ada lampu penerangan jalan alias gelap di malam hari. Prak­tis, kondisi tersebut berpeluang dijadikan tempat mesum. Apa­lagi saat ini Terminal Bubulak digunakan tempat parkir, kebe­rangkatan dan kedatangan bus Angkutan Perbatasan Terinte­grasi Bus TransJakarta (APTB) dan bus-bus luar kota. (adi/ysp/ps)

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment